Chapter 24

3.2K 665 36
                                    

Jin-Woo sweatdrop, ia tertawa hambar. "Jadi, Yoo Jin-Ho.. Apa-apaan semua ini?" Tanyanya. (Name) yang ada di sebelahnya hanya menatap mereka tanpa ekspresi--tentunya dia memakai masker hitam yang biasa ia pakai selama raid. Jin-Woo mengenakan jaket Jersey(Rei gak tau namanya?) dengan celana hitam, sementara gadis berambut (H/c) itu memakai pakaian yang biasa ia gunakan dalam raid.

"Apa maksudmu 'semua ini'? Mereka adalah rekan setim kita untuk hari ini." Ucap Jin-Ho dengan semangat.

"Mereka yang punya lisensi hunter tapi tidak bisa ikut karena berbagai alasan."

'Terluka.' Batin nya, seraya menatap salah satu kaki hunter yang di gips.

"Mereka yang memiliki banyak masalah hidup aku kumpulkan dalam tim kita."

'Pemabuk.' Ia menatap seorang pria yang sedang meminum sebotol alkohol.

"Ada juga yang kemari karena ingin memperoleh uang tambahan."

'...??' Seorang gadis dengan hoodie merah? Seusia Jin-Ah, mungkin?

"Apa bocah juga boleh ikut dalam raid?" Gadis itu terlihat kesal.

"Hei, kamu pasti masih ingat kalau awakening ku saat masih kelas 2 SMA." Sahut (Name) seraya menyikut pelan lengan si pemuda.

"Tapi kamu baru mengikuti raid setelah aku awakening, (Name)." Balas Jin-Woo.

"Anak dibawah umur yang sudah mengalami awakening, tidak ada larangan hukum untuk mereka ikut raid." Jawab Jin-Ho.

"Bocah? Itu kasar sekali. Aku sepenuhnya seorang hunter." Protesnya.

"Tapi, apakah kamu pernah punya pengalaman raid sebelumnya?" Tanya (Name) menatap gadis itu tanpa ekspresi.

"Be-belum." Jawabnya agak gugup dan ragu.

"Seorang E-rank, perkiraanku?" Tambah Jin-Woo juga ikut menatapnya. Gadis berambut hitam itu tidak menjawab.

"Baiklah, tidak masalah. Kau tidak perlu mengikutiku masuk ke dalam Dungeon--cukup tunggu di luar. Hanya Jin-Ho, (Name), dan aku yang akan masuk." Ucapnya sambil memegang sebelah bahu si gadis bermanik (E/c), berjalan menjauh.

(Name) melirik tangan Jin-Woo yang masih ada di bahunya. 'Aku pikir dia tidak mau mempublikasikan hubungan kita.. Yah, sudahlah. Aku tidak keberatan.' Pikirnya tersenyum kecil, walau tidak begitu terlihat berkat masker hitam yang dipakainya.

Selama Jin-Ho menjelaskan tentang perjanjian yang berlaku, sepasang kekasih itu menyibukan diri dengan mengobrol.

"Kamu sudah membunuh 2 boss monster waktu itu, Jin-Woo. Kali ini biarkan aku menyelesaikannya sendiri."

"Tentu, kalau begitu monster lain itu untukku." Dan beberapa percakapan random lainnya. Mereka menoleh, menemukan Jin-Ho dengan 'equipment menyilaukan' lagi.

"Aku rasa tidak perlu sampai menggunakan itu.." Ucap (Name) memakai kacamata hitam--yang ia ambil dari Inventory miliknya.

Jin-Woo sweatdrop, lalu menghela napas. "Apa-apaan yang kau pakai?" Tanyanya.

"Ini Full Set Armor yang dibuat oleh seorang blacksmith di Guild Italia. Jika kita hanya melakukan raid dengan kita bertiga, bukankah setidaknya aku harus bersiap sebanyak ini?"

Jin-Woo tidak membalas, ia menyentuh Armor yang dipakai Jin-Ho dengan satu jari lalu mendorongnya pelan. Ia pun jatuh seperti balok kayu, (Name) menahan tawa sementara Jin-Woo menghela napas kesal. "Segera lepas armornya selagi aku memintamu baik-baik."

"Iya.." Balas Jin-Ho sambil menangis.

"Hyungnim.. Noonim.." Mereka menoleh.

"Tolong bantu aku berdiri." Pinta Jin-Ho seperti kura-kura dengan tempurung yang terbalik. (Name) tertawa kecil dan Jin-Woo menatap si pemuda kesal.

The Regressor (Solo Leveling × Reader)Where stories live. Discover now