Chapter 56

2.1K 498 171
                                    

Sementara itu ditempat Jin-Woo..

'Haruskah ku bunuh bossnya? Aku ingin melakukannya sekarang.. Tapi (Name) akan memarahiku habis-habisan, dan aku tidak mau itu terjadi.' Dan berbagai pikiran lain berkecamuk di kepala pemuda berambut gelap itu.

Hingga sebuah suara seseorang membuatnya membeku ditempat. "Apa yang kau lakukan disini?"

Si pemilik suara itu kembali membuka mulut. "Aku tanya padamu."

Pemuda tinggi itu menghela nafas. 'Apa yang sedang aku pikirkan? Hampir saja.' Batin Jin-Woo lalu mengembalikan Daggernya ke inventori. "Aku mencari temanku, tetapi aku malah tersesat dan sampai disini."

Ia menoleh, mendapati Cha Hae-In menutupi mulut dan hidungnya dengan sapu tangan. "Mencari temanmu lalu tersesat?" Beo Hae-in sembari berjalan mendekat.

"Apa kalian dari tim penambang? Bagaimana ciri-ciri temanmu? Itu tempat bos, jadi tidak mungkin dia ada disana." Lanjutnya.

'Cha Hae-In.. Dia tidak normal, dia bahkan bisa muncul di belakangku..' Pikir Jin-Woo tersenyum singkat. "Dia perempuan, kurang lebih tingginya segini, rambut (H/c) dan manik mata (E/c). Dan iya, kami dari tim penambang. Apa kau melihatnya?" Tanya si pemuda setelah menjelaskan ciri-ciri si kekasih.

"Tidak, aku tidak melihatnya." Jawab Hae-In pendek. Sepasang manik matanya membulat kaget. 'Apakah aku berhalusinasi? Aku yakin tadi dia memegang senjata.'

Sebelum Hae-In berbicara lebih lanjut, terdengar suara dari belakangnya. "Jin-Woo!" Gadis berambut pirang itu menoleh, melihat gadis lain berlari mendekati mereka.

Itu (Name), yang berlari melewati Hae-In begitu saja, menghampiri sang pacar. "Astaga, aku mencarimu daritadi! Kamu kemana saja?"

Jin-Woo memasang wajah datar, lalu mencubit kedua pipi (Name). "Seharusnya aku yang mengatakan itu. Kau pergi begitu saja tadi, kau membuatku khawatir."

(Name) tertawa canggung. "Mwaaf ywa, aku tewlalwu asyik menambwang twadi." Jawabnya lalu melepaskan cubitan Jin-Woo dari pipinya.

Sementara itu, Hae-In tampak mematung sejenak. "Tunggu sebentar!" Serunya mengagetkan sepasang kekasih itu, lalu berjalan mendekati mereka.

Jin-Woo tampak sedikit bingung, sedangkan (Name) hanya memasang wajah datar. 'Ah iya, pasti 'aroma'nya Jin-Woo.' Pikirnya.

Namun yang terjadi malah Hae-In mengendus (Name) lebih dulu, lalu ia mengendus Jin-Woo. "Um.. Apa ada masalah?" Tanya Jin-Woo dengan nada bingung.

"Apa kalian memang Hunter?" Hae-In malah balik bertanya, membuat situasi menjadi semakin canggung. Gadis berambut bob pirang itu mengecek kedua kartu (Name) dan Jin-Woo.

"Rank D, (Fullname).. Rank E, Sung Jin-woo.." Gumamnya pelan. "... Tidak apa-apa, tapi berhati-hatilah, karena Dungeon ini sangat luas." Lanjut Hae-In berdehem kecil.

"Ah, baiklah." Balas Jin-Woo sweatdrop. (Name) mengangguk singkat, lalu menarik lengan Jin-Woo untuk berjalan lebih cepat.

'Apa karena rank mereka rendah? Mereka berdua tidak berbau busuk.. Tidak, malah mereka wangi.. Aku penasaran apakah mereka hanya sekedar teman..' Batin Hae-In menatap kepergian mereka.

"Patroli seperti biasa, huh?" Suara seorang laki-laki terdengar, membuat Hae-In menoleh.

"Iya, ketua." Jawabnya pendek, lalu kembali menutup mulut dan hidung dengan sapu tangan.

"..." Jong-In tidak berbicara lebih lanjut, hanya menatap lorong besar tempat Jin-Woo dan (Name) pergi.

.
..
.

The Regressor (Solo Leveling × Reader)Where stories live. Discover now