Chapter 46

2.3K 551 137
                                    

Beberapa jam kemudian..

(Name) mengusap pipinya yang berlumuran darah dengan punggung tangan. Menghela napas pelan, ia menatap mayat--tidak, tubuh iblis kembar yang ia lawan terkapar di tanah. Kemenangan total, terlebih teks nama di kedua Iblis itu berwarna putih.

"Kau monster.." Ujar si iblis bermanik merah terengah-engah. Wajahnya sangat pucat, tampaknya penggunaan mana makhluk itu sudah mencapai batas. (Name) yang sedang makan pun menoleh padanya.

"Aku tidak mau mendengarnya darimu." Balas (Name) menatapnya tajam, sempat membuat si iblis kembar merinding. Setelah memastikan mereka berdua tenang, sang gadis kembali sibuk dengan makanan miliknya.

Tawa lirih terdengar, kini berasal dari iblis bermanik biru. "Kamu bisa saja membunuh kami dengan mudah. Tapi kenapa tidak kamu lakukan? Kamu bersimpati pada kami atau semacamnya?" Tanya nya.

(Name) melirik sejenak. Ia pun bangkit dari tempat duduknya, lalu mendekati mereka. Manik (E/c) miliknya menatap teks yang melayang di atas si iblis bermanik biru.

Aamon Satan Von Halisha, begitulah nama yang tertera. Aamon yang ditatap seperti itu sempat salting. Menoleh, kini (Name) menatap si iblis yang lain.

Bakki Diablo Von Halisha. Nama mereka berdua memiliki unsur Iblis yah, kira-kira begitulah isi pikiran si gadis.

"A-apa? Ke-kenapa kau menatap kami seperti itu?" Tanya Bakki sedikit gugup. (Name) diam sejenak.

"Buat kontrak denganku." Ucap (Name) dengan nada datar.

"Ha!?" Si kembar bereaksi bersamaan.

Bakki pun bertanya lebih dulu. "Yang benar saja! Untuk apa kami harus membuat kontrak denganmu?"

['Aura'(Lvl. 9) telah aktif]

"Oh? Kalau begitu kalian lebih memilih untuk dibunuh dan Kastil kalian dihancurkan ya.." (Name) tersenyum kecil, namun manik (E/c)nya menatap mereka dingin. Terlebih lagi dengan skill miliknya, membuat mereka merinding.

"... Baiklah." Ucap Aamon menyerah. Bakki menatap sang kakak tidak percaya.

"Hyung!? Kenapa kakak mau menuruti ucapan dia!?"

"Kita tidak punya banyak pilihan Bakki. Aku tidak mau dibunuh dan warga di Kastil kita dihancurkan. Lagipula kau juga tahu kan dengan kekuatannya, hal itu mungkin dilakukan." Penjelasan Aamon membuat Bakki terdiam.

Helaan napas terdengar dari Iblis bermanik merah. "... Oke, oke, aku mengerti. Cukup membuat kontrak."

"Pilihan yang bijak." Gumam (Name) sembari membatalkan skillnya. Gadis itu memberi HP Potion & Mana Potion pada si kembar, setidaknya itu cukup untuk membuat mereka berdiri tegak.

Selembar kertas muncul di hadapan (Name), beserta notifikasi (F/c).

[Item : The Servants Contract
Item Class : ???
Type : ???

Item misterius yang diperlukan untuk membuat kontrak pelayan. Dapat digunakan oleh ras apapun pada ras apapun.
Penggunaan Darah : 0/1
Penggunaan Mana : 0/1]

"Darah dan Mana?" (Name) menatap kertas itu heran.

"Maksudmu media untuk kontrak kan? Aku perlu darah untuk kontrak ini." Ucap Bakki.

"Sedangkan aku perlu Mana." Tambah Aamon. (Name) menatap mereka sejenak, lalu mengangguk.

Pertama, (Name) membuat kontrak dengan Aamon lebih dulu. Iblis bermanik biru itu mengalirkan Mana pada kertas kontrak, si gadis juga melakukan hal sama.

The Regressor (Solo Leveling × Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang