I'am Yuta 15 (Revisi)

50.7K 2.7K 116
                                    

"Mih, Yuta mau jemput Nanda dulu." Ucap Yuta berpamitan kepada Mami yang sedang menonton televisi.

Mami menoleh singkat lalu kembali meneruskan acara menontonnya setelah berucap, "Ya sudah."

Yuta melangkah namun Mami memanggilnya, "Oh iya Mami lupa mau bilangnya, nanti Mami mau pergi arisan dirumah teman. Kamu jangan kemana-mana! Awas aja kalau nggak ada dirumah! Mami kayanya bakal lama, jagain Nandanya." Ancam Mami.

Yuta menghela napas lelah, "Nanda udah gede juga, nggak perlu dijagain lagi."

"Heh! Nanda tuh dimata Mami masih kaya anak kecil, dia anak kesayangan Mami. Awas aja kalau nggak dijagain."

Tampaknya Yuta mulai frustasi menghadapi Mami, "Anak kandung berasa anak tiri, anak pungut selalu diistimewakan, diutamakan."

"Nggak ada hal yang harus diistimewakan dan diutamakan dari anak kandung soalnya," sindir Mami.

Yuta melotot, "Ah udahlah, Mami emang udah nggak sayang sama anak sendiri. Saya pamit."

🐊🐊🐊

Seperti biasa kedatangan Yuta disini selalu menjadi pusat perhatian para mahasiswa lainnya. Mobil ternama Yuta serta ketampanannya membuat perempuan-perempuan disana menjerit, terkagum-kagum.

"Lo lama banget sih?!" Nanda datang bersama Vira, sahabat yang satunya sudah pulang dijemput Mamanya.

Omong-omong Jeffri pun ada diantara ketiga insan itu, mereka terlihat seperti dua pasangan kekasih yang bersiap untuk double date. Jeffri senantiasa berada disamping sang istri yang tengah hamil muda, demi menjadi suami siaga dia rela tugas kampusnya menumpuk.

"Bacot banget lo, udah gue jemput juga," sinis Yuta.

Yuta beralih menatap Jeffri, "Elah Jeff, bucin amat lo."

Mata Jeffri memicing tanda tak suka atas penuturan Yuta, "Dih, nggak nyadar diri, lo juga udah mulai bucin."

"Mana ada sejarahnya gue bucin? Kebalik cuy, yang ada cewek bucin ke gue," elak Yuta.

"Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, kita lihat aja ke depannya siapa yang bakal bucin duluan. Elo atau Nanda," kata Jeffri.

Perkataan suami dari Vira membuat Nanda mengernyit dahi, "Kok bawa-bawa nama gue?"

"Nggak usah banyak tanya lo, ayo balik!" Yuta mengalihkan pembicaraan, jangan sampai Jeffri membocorkan rahasianya.

"Aaaa pengin ikut Vira ke café yang baru ituloh," Nanda merengek pada Yuta.

"Nggak," Yuta menolak ajakan Nanda.

"Ayo dong! Please."

"Tetap enggak. Balik!" laki-laki menarik paksa tangan Nanda, "Gue duluan, Jeff." Ucap Yuta berpamitan kepada Jeffri.

"Ihh kok Nanda-nya pulang," ucap Vira selepas kepergian sahabatnya serta sahabat sang suami.

"Udah biarin aja," jawab Jeffri sembari meraih tangan Vira untuk digenggam.

Vira menekuk wajahnya sebal, "Kok kamu gitu? Aku sama Nanda udah janjian mau ke café baru itu hari ini, ajak kamu juga sama bang Yuta. Ah kamu nggak asik, ayo bawa kesini lagi Nanda-nya. Kasihan tau Nanda, udah nggak dibolehin ditarik-tarik lagi tangannya. Aku marah." Vira menyentak kasar tangan Jeffri lalu bersedekap dada.

Dimata Jeffri, segala ekspresi yang terpasang pada wajah Vira terlihat sangat menggemaskan. Disaat Vira berada dalam kukungannya pun kesan gemas itu masih ada seiring dengan ekspresi menggairahkannya, "Kok marahnya ke aku?"

Just UWhere stories live. Discover now