I'am Yuta 23 (Revisi)

37K 2.1K 456
                                    

Pertengahan malam yang sunyi nan dingin ini, gadis berinisial N P enggan jua untuk mengejamkan kelopak matanya walaupun dekapan hangat telah diberikan oleh laki-laki disebelahnya yang sudah terlampau jauh menuju alam mimpi.

Paras tampan sang lelaki lebih menarik untuk dirinya pandang karena tak mungkin dia menatap penjuru kamar ini, takut jika makhluk gaib tertangkap oleh mata telanjangnya. Mengingat bagaimana rupa makhluk astral yang pernah Nanda tonton membuatnya ketakutan sendiri. Dia segera meringsek dengan gerakan rusuh ke dalam dekapan Yuta, menyembunyikan wajahnya didada bidang itu.

Hal tersebut tentu membuat Yuta terbangun, "Loh belum tidur?" tanyanya seperti bisik-bisik.

Nanda menggelengkan kepala, "Nggak bisa tidur."

"Hm, nggak bisa tidur kenapa? Ayo, paksain tidur! Anak kecil nggak boleh tidur malam-malam." Gumam Yuta disertai guyonan dan tawa lemas.

"Gue bukan anak kecil."

"Hahaha iya tau, lo udah gede. Udah bisa bikin gue jatuh cinta."

Gadis itu terdiam atas kata perkata yang terbit dari bibir laki-laki disampingnya. Terpikir oleh Nanda, saat kalimat tersebut keluar apakah sadar sebab Yuta mengucapkannya dengan mata terpejam.

"Lo cantik Nanda," sialan, Yuta membuat jantung Nanda berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Jangan cari cowok lain, buka mata lo lebar-lebar. Ada gue disini, gue beneran sayang samaaaa—" Yuta tidak melanjutkan ucapan sebab secara tiba-tiba dia membisu.

Teringat dimalam ketika Nanda tanpa sengaja tertidur di ruang televisi, Yuta mengangkat tubuhnya mungkin hendak dipindahkan ke kamar. Nanda yang saat itu memang tidak sepenuhnya tidur sayup-sayup mendengar ucapan Yuta.

Laki-laki itu memutuskan hubungan dengan kekasihnya, namun Nanda sempat tak percaya karena hari sebelumnya mereka terlihat baik-baik saja apalagi wajah lemas yang Nanda artikan itu bukan lemas karena kegiatan positif. Jika saja suami dari sahabatnya tidak menyuruhnya untuk menghubungi Yuta agar menjemputnya, Nanda tidak akan tahu hal tersebut.

Nanda ingat Yuta sempat mengucapkan kalimat ini 'lo nggak mau jadi cewek?', Nanda paham makanya dia pura-pura tidak tahu. Lagi pula Nanda bingung harus menjawab seperti apa, hal tersebut terlalu mendadak.

"Yuta, kayaknya gue udah mulai suka sama lo."

🍒🍒🍒

Semenjak Nanda mengutarakan keinginannya yang ingin tidur bersama Yuta membuat Mami diliputi rasa tidak tenang. Misi yang dijalani Mami saat ini melibatkan dua hal. Yang pertama benda, kursi dikamar sebelah terpaksa diboyong karena Mami tidak kuat jika berdiri terlalu lama sebab pemilik kamar yang kursinya Mami bawa itu sepertinya belum tidur nyenyak. Yang kedua Papi, suaminya yang baru pulang tidak diberikan waktu untuk istirahat agar menemaninya mengawasi Yuta dan Nanda.

Karena pintu kamar yang tidak terkunci, Mami dapat mengintip kedua anaknya itu. Memastikan anak gadisnya sudah tidur, Mami perlahan masuk ke dalam. Tanpa persiapan dia menjewer kuping Yuta, saat Yuta hendak berteriak Mami segera membekap mulutnya.

Bekapan itu terlepas ketika Mami menarik Yuta keluar kamar, "Mami, apa-apa sih? Main tarik-tarik aja, Yuta kaget tau."

"Biarin, enak aja peluk-peluk anak gadis Mami." Ketusnya.

"Miii," Yuta menatap Mami memelas, sedang nikmat tidur malah diganggu, mana telinganya yang jadi korban kekerasan Mami.

"Nggak, tidur kamu sana di sofa!"

Yuta seketika melotot, "Mih yang bener aja?!"

"Kenapa nggak terima? Nggak senang?"

"Mih kok gitu?"

Just UOnde histórias criam vida. Descubra agora