I'am Yuta 2 (Revisi)

89.2K 3.9K 872
                                    

⚠🔞⚠

"Yutaaa."

Yuta yang sedang bermain game diponselnya menoleh ke arah pintu kamar. Disana ada Nanda yang menatapnya secara sensual. Yuta jadi merinding.

"Ngapain?" Yuta menaikan sebelah alis saat Nanda duduk disampingnya. Catat baik-baik Yuta masih marah gara-gara kejadian sepulang kampus.

"Masih sakit ya?"

"Hah?" Yuta semakin mengernyitkan dahinya.

"Ini, masih sakit ga?" Nanda mengelus anak Yuta dengan lembut membuat Yuta meremang seketika.

Anak yang dimaksud Yuta ialah kejantanannya yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri lalu dibesarkan dengan sepenuh hati seperti malika kedelai hitam berkualitas.

"Maaf ya, tadi aku ga sengaja nendang itu kamu." Yuta menahan desahan, elusan Nanda pada anaknya begitu nikmat padahal cuma elusan biasa.

What? Apa Yuta tidak salah dengar? Nanda berbicara memakai embel-embel aku-kamu? Jantung Yuta berdetak kencang, Nanda menjadi lebih agresif dari yang dia kira. Ataukah Nanda tengah dirasuki arwah koentie onnie jablay?

Belum hilang rasa penasarannya, Yuta dikejutkan dengan aksi Nanda yang menerobos celana kolornya. Yuta tidak dapat menahan desahannya lagi. Sialan. Mengapa bisa senikmat ini? Blowjob dari pacar-pacar khilaf Yuta pun tidak senikmat elusan tangan Nanda pada anaknya.

Nanda melepaskan kaos yang Yuta pakai, puting laki-laki itu Nanda mainkan. Nanda tersenyum misterius kala melihat raut wajah kenikmatan Yuta. Jemari cantiknya meraba-raba perut Yuta yang terdapat enam pack.

Semakin menurun hingga menyusup dibalik celana Yuta yang mengembung. Menggenggam senjata para laki-laki. Terbatasnya ruang gerak untuk Nanda bermain, maka dari itu dia melepaskan celana Yuta. Bibir Nanda membulat saat anak Yuta keluar, mengacung tegak seolah siap melawan kejahatan.

Melihat Nanda yang lihai dalam memainkan anaknya, benar-benar membuat Yuta terheran. Dari mana Nanda belajar itu? Selama ini Nanda tidak pernah dekat dengan laki-laki, itupun karena Yuta yang melarangnya. Fiks, Nanda kerasukan.

Sudah sepuluh menit namun Yuta tak kunjung mendapatkan pelepasan membuat Nanda kesal, "Udah ah, capek. Dari tadi belum sampai juga." Keluhnya.

Yuta terkekeh kemudian mengubah posisi, "Lo diam aja, biar gue yang kerja." Suaranya serak menandakan jika nafsunya sudah diujung.

Yuta membaringkan tubuh Nanda dikasur dengan dia berada diatasnya. Laki-laki itu menempelkan bibirnya pada bibir Nanda. Menciumnya sangat rakus bahkan lidahnya sudah menari-nari di dalam sana. Setelah puas dengan bibir, Yuta beralih ke leher menghisapnya dalam-dalam. Tak lupa memberi beberapa tanda.

Nanda belingsatan membuat Yuta tersenyum miring. Mulutnya membuka kancing piama Nanda dengan sensual. Setelah semuanya terlepas, Yuta menyelipkan tangannya ke punggung gadis itu. Nanda membusungkan dadanya membantu Yuta guna memudahkan membuka bra.

Dua gundukan indah milik Nanda terpampang nyata dihadapan Yuta. Dilahapnya rakus seolah tak ada hari esok. Jika saat seperti ini Yuta terlihat seperti bayi. Bayi dugong.

"Ahh..." desah Nanda.

Nanda mendorong tubuh Yuta, mengubah posisi menjadi dirinya yang berada diatas Yuta. Dengan gerakan bak kesetanan, kaos dan celana Yuta dilepas oleh Nanda lalu dilempar sembarang arah.

Nanda beralih pada anak Yuta, menggenggam dan di shake perlahan. Gerakan itu semakin lama semakin cepat. Nanda mengarahkan anak Yuta ke mulutnya, menjilati layaknya eskrim lalu dihisap kuat-kuat. Yuta sampai merem-melek dibuatnya.

Just UWhere stories live. Discover now