Part 46

2.5K 262 11
                                    

Sori banget lama updatenya😭😭

"Lagi dimana, Jaem?"

"Nih baru kelar kelas, kenapa?" Kata Jaemin menjawab pertanyaan Quinza disebrang sana.

"Nobar penthouse kuy, hari ini eps terakhir."

"Gas. dimana?"

"Di apart gue aja. Gue lagi mager keluar."

"Yaudah. Tapi ini gue mandi dulu, habis tu baru ke apart lo."

"Okayyy. Ga pake lama ya Jaem." Ucap Quinza.

"Iya ratu. Mau dibawain apa?" Tanya Jaemin.

"Hmmm.. Martabak aja kali ya?" Jawab Quinza

"Okay. Gue matiin ya, bye." Kata Jaemin kemudian sambungan terputus.

Quinza kemudian menaruh handphonenya dan pergi ke kamar mandi untuk mandi juga.

Untuk sekedar informasi, ini bukan sekali saja Jaemin dan Quinza ngedrakor bareng.

Dan jika kalian penasaran, kenapa mereka bisa mulai nonton drakor bareng.

Jadi, waktu mereka bertemu pertama kali di gramedia, mereka banyak berbincang, dan disitulah Quinza baru mengetahui bahwa Jaemin juga salah satu pencinta drakor.

Quinza ingat sekali Jaemin mengendarai mobil dengan buru-buru karena drama crash landing on you sudah tayang.

Sejak saat itu, Jaemin sering mengajak Quinza menonton drakor, begitupun sebaliknya, terkadang Quinza yang mengajak jaemin nobar. Mereka bisa nonton dimana saja, bisa di cafe, di kantin fakultas Quinza, atau terkadang di apartemen Quinza seperti sekarang.

Karena jujur saja, menonton dengan teman itu jauh lebih seru menurut Quinza. Itu juga yang menjadi salah satu alasan Quinza dan Jaemin menjadi cocok dan dekat.

~~~

TING TONG!!

Quinza segera berlari kecil menuju pintu apartemennya setelah mendengar suara bel dibunyikan.

Ia pun membuka pintu apartemennya dan langsung melihat Jaemin yang tersenyum sambil mengangkat bungkusan martabak ditangannya.

Sambil tersenyum bahagia, Quinza segera mengambil martabak di tangan Jaemin dan langsung masuk kembali ke apartemennya tanpa menghiraukan Jaemin.

"Gila ya. Lebih bahagia ngeliat martabaknya dari pada gue." Dumel Jaemin sambil menutup pintu dan berjalan masuk kemudian ia langsung duduk di sofa ruang tengah apartemen Quinza. Ia mengambil boneka disampingnya kemudian memeluknya.

Quinza pun datang dengan membawa piring yang sudah terdapat martabak diatasnya dan segera duduk di samping Jaemin.

"Berapa menit lagi?" Tanya Quinza.

Jaemin melihat handphonenya, "7 menit lagi."

"Mau minu.." Perkataan Quinza terpaksa berhenti karena ada suara bel.

Quinza mengerutkan dahinya. Siapa yang datang jam segini ke apartemennya tanpa ngabarin dulu? pikirnya.

"Siapa? Si Freya?" Tanya Jaemin sambil menyuapkan martabak ke dalam mulutnya.

Quinza menggelengkan kepalanya tidak tau. "Dia gada bilang mau ke sini tuh."

"Kali aja lupa." Balas Jaemin.

"Bentar gue liat dulu." Kata Quinza kemudian berdiri dan berjalan menuju pintu apartemennya.

Ia kemudian membukakan pintunya dan tidak menyangka dengan seseorang yang berada di hadapannya saat ini.

"Hai."

Quinza terdiam tidak membalas sapaan orang dihadapannya. Ia masih berusaha memahami keadaan.

"Za?" Panggil Haechan sambil melambaikan tangannya didepan wajah Quinza

Ya. Haechan yang datang ke apartemennya. Ia berdiri di hadapan Quinza sambil menenteng plastik McD.

"Lo ngapain kesini?"

"Hah?" Haechan melihat ke arah lain untuk mencari alasan yang tepat biar dia tidak kelihatan sengaja membelikan makanan untuk Quinza.

"Kebanyakan!! Iya iya, tadi gue lagi ke McD dekat sini. Terus gue pesennya kebanyakan. Yaudah gue liat apartemen lo terus kepikiran kasih ke lo aja."

Bodoh.

Alasan yang bodoh.

Orang mana yang pesan kebanyakan tapi datang dengan paket yang lengkap. double cheese burger tidak hanya satu, ada 2. Panas spesial beserta 3 minuman ada iced coffe float, lemon tea dan satu lagi fanta float. Karena jujur Haechan tidak tahu apa minuman kesukaan Quinza, ia selalu memesan berbeda tiap ke McD

Jangan lupa kentang goreng yang ukuran besar, serta mc flurry choco dan juga oreo. Sekali lagi ia tidak tau es krim kesukaan Quinza, ia hanya ingat Quinza selalu memakan es krim dengan cup mc flurry.

Haechan hanya tersenyum canggung setelah menjelaskan alasan kedatangannya itu.

Sedangkan Quinza menatap bingung kearah Haechan.

"Lo bisa bagiin kelebihan makanan lo itu ke pengamen di jalanan." Ucap Quinza kemudian menutup pintu apartemennya yang tentu saja tidak bisa karena Haechan menahan dengan kakinya sebelum pintu itu tertutup sempurna.

"Buat lo! Gue sengaja beli ini buat lo! Bukan kebanyakan beli."

Perkataan Haechan membuat Quinza terdiam. Kenapa Haechan membelikan dia makanan malam-malam begini.

Ia menahan dirinya agar tidak luluh. Karena jujur ia merasakan kupu-kupu berterbangan diperutnya.

Tetapi ia takut kejadian yang kemarin terulang lagi.

Jaemin yang sedari tadi duduk didepan tv merasa bingung kenapa Quinza lama sekali didepan pintu.

Kalau memang yang datang Freya, kenapa tidak disuruh masuk saja? Ia pun segera berdiri untuk melihat orang yang datang ke apartemen Quinza

"Woy, Quin, siapa si? Lama amat. 3 menit lagi mulai tuh dram—"

"—Haechan?"

"Jaemin?"

VOTE KOMEN YAWW💚

Backstreet | Lee HaechanWhere stories live. Discover now