Part 24

2.3K 269 17
                                    

"Yaudah. Kalau gitu putusin Quinza sekarang." Renjun yang dari tadi cuman menyimak akhirnya membuka mulutnya.

"Kita pasti dukung lo sama Keyla. Keyla sahabat kita lo juga sahabat kita. Tapi, lo putusin Quinza sekarang."

"Habis itu lo bebas pacaran sama Keyla." Lanjut Renjun dengan mukanya yang serius

Haechan menghembuskan nafasnya kasar. "Oke. Gue bakal putusin Quinza."

~~~

Keesokan harinya, Haechan mengajak Quinza untuk makan siang bersama. Tentu saja Quinza bingung dan kaget. Selama ini yang selalu mengajak duluan kan Quinza, bukan Haechan.

Tapi yang ia sadari hari ini, Haechan berbeda dari biasanya. Ia tidak lagi memegang handphonenya. Tentu saja Quinza senang dengan itu.

Tapi Quinza malah lebih khawatir sekarang. Karena Haechan saat ini seperti sedang memikirkan sesuatu. Sedari tadi yang dilakukan Haechan hanya diam dan terlihat gugup.

Satu hal yang ditakutkan Quinza saat ini Haechan akan memutuskan dirinya sekarang juga. Gatau kenapa ia melihat Haechan seperti sedang memikirkan sesuatu.

Quinza pun berusaha membuang pikiran itu dan fokus memakan makanan didepannya.

"Za." Panggil Haechan yang membuat Quinza menoleh ke arah Haechan. Yang ia liat saat ini Haechan speerti ingin mengatakan sesuatu tapi ragu dan takut.

"Za, kita.."

"Chan, aku ga sabar banget liat kamu nyanyi nanti." Potong Quinza.

Oh iya, minggu depan festival band mereka.

"Hah? Oh,iya." Kata Haechan yang akhirnya mengurungkan dirinya untuk berbicara.

"Aku sampe udah ijin loh sama ketua panitianya biar aku bisa liat kalian di bagian penonton." Jelas Quinza.

Haechan yang mendengar itu pun hanya bisa diam dan kembali melanjutkan makannya yang tadi tertunda.

Haechan benar-benar tidak bisa mengucapkan kata putus ke Quinza. Jika kalian tanya kenapa ia tidak bisa, ia pun tidak tau kenapa ia tidak bisa melakukan itu.

~~~

"Quin? Kenapa pagi-pagi sudah disini?" Tanya Jeno yang membuka pintu apartemen langsung melihat keberadaan Quinza dihadapannya.

Yang aneh disini bukan hanya keberadaan Quinza, tetapi juga ekspresi Quinza yang sangat bahagia didepannya.

Bukannya kemarin Haechan bilang akan memutuskan Quinza? Kenapa Quinza datang ke apartemen dengan ceria?

"Siapa Jen?" Tanya Jaemin sambil mendatangi Jeno didepan pintu. "Quinza?" Sama seperti Jeno, Jaemin sangat kebingungan saat ini.

Quinza menatap bingung dua orang dihadapannya. "Pada kenapa sih? Gue ga disuruh masuk nih? Gue bawa makanan loh."

"Ohh iya." Ujar Jaemin yang langsung membuka jalan untuk Quinza. "Silahkan masuk Ratu."

"Hai Renjun." Sapa Quinza saat melihat Renjun sedang duduk di meja makan. Renjun tentu saja bingung dengan kedatangan Quinza.

Saat Quinza menaruh makanan yang ia bawa, Haechan pun baru keluar dari kamarnya dan ikut kaget melihat Quinza. "Za, kenapa kesini?"

"Aku buatin makanan buat kalian. Hari ini aku ga bisa ikut latihan jadi nanti yang kotak ini kasi ke Lucas ya." Kata Quinza

"Yaudah gue pergi kelas dulu ya. Dadah." Ucap Quinza dan berjalan menuju pintu apartemen.

Pintu tertutup dan semua langsung menatap Haechan. "Lo gada niat sedikit pun ngantarin dia?" Tanya Renjun.

Haechan hanya diam mendengar pertanyaan Renjun

"Jadi lo milih Quinza? Lo sudah ga suka Keyla? Bagus—" Belum selesai Jaemin ngomong, Haechan langsung memotong perkatannya.

"Gue masi sayang Keyla." Sontak Jaemin yang mendengar itu langsung mengepalkan telapak tangannya.

"Terus kenapa lo gak mutusin Quinza. Lo udah bilang mau mutusin dia kemaren." Kata Jaemin.

Haechan mengangkat kepalanya. "Gu, Gue gabisa."

~~~

Vote komen terus yaaa💚💚

BTWWW!!

Yas kamu benar hehe, Injun yang nyuruh mutusin Quinza

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Yas kamu benar hehe, Injun yang nyuruh mutusin Quinza

Backstreet | Lee HaechanOnde histórias criam vida. Descubra agora