Part 32

2.4K 270 6
                                    

Maaf ya lama bgt upnyaa😔😔

oke kita lanjut.

Sehabis Keyla masuk ke kamar Haechan dan menutup pintunya, air mata yang Quinza tahan dari tadi pun akhirnya keluar

Pertahanannya luntur dan ia pun langsung berbalik untuk pergi dari apartemen. Tetapi sebuah tangan menarik tangannya yang membuat ia berbalik dan jatuh di pelukan seseorang.

"Nangis sepuas lo, Quin." Ucap Jaemin yang sedari tadi tahu kalau Quinza menahan tangisannya. Sedangkan Renjun dan Jeno yang melihat Quinza pun menghela nafas mereka, apalagi Renjun yang saat ini sangat merasa bersalah sudah menelfon Quinza.

 Sedangkan Renjun dan Jeno yang melihat Quinza pun menghela nafas mereka, apalagi Renjun yang saat ini sangat merasa bersalah sudah menelfon Quinza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~~~

Quinza pun duduk di sofa depan tv setelah sudah tenang. Tadi Jaemin menawarkan diri untuk mengantarnya pulang. Tetapi Quinza menolak. Quinza bilang, dia bakal pulang setelah Keyla pulang.

Renjun pun datang dengan membawa teh hangat untuk Quinza.

"Quin. Sori. Gue sama sekali gatau kalau Keyla bakal datang." Ucap Renjun yang sangat merasa bersalah. "Demi apapun, gue ngehubungin lo buat mendekatkan lo sama Haechan. Tapi gue gatau bakal kek gini." Lanjut Renjun.

"Gapapa, Njun. Gue udah bilang kali dari tadi gapapa. Bukan salah lo." Kata Quinza sambil senyum.

"Lo sudah gila ya Njun? Bisanya lo bilang Quin gebetan Jaemin." Ucap Jeno

"Ya terus gue harus bilang apa. Gue harus bilang dia pacar Haechan, gitu? Baru Keyla kaget terus dia jauhin Haechan terus Haechan tau dan dia mutusin Quinza. Gitu yang lo mau?" Tanya Renjun panjang lebar. "Gue belum bisa mastiin kalau Haechan bakal milih Quinza nantinya."

"Maaf banget Quin." Lanjut Renjun.

"Iya gapapa Njun. Jawaban lo bagus kok. Gue juga belum siap kalau Haechan bakal mutusin gue hari ini."

Pintu kamar Haechan terbuka dan terlihat Keyla yang keluar dari kamar Haechan sambil membawa sampah bubur tadi. "Njun nanti ingatin Haechan minum obatnya lagi ya." Kata Keyla kepada Renjun.

Keyla pun tiba-tiba menatap Quinza. "Lo, habis nangis?" Tanya Keyla. Setelah itu ia berjalan ke arah Jaemin lalu memukul Jaemin. "Jangan buat cewe nangis."

Yang dibalas tatapan tidak terima dari Jaemin. "Kok gue anjir?" Kata Jaemin sambil menghindari pukulan Keyla

"Terus siapa lagi?"

"Bukan Jaemin kok." Ucap Quinza yang membuat Keyla menghentikan pukulannya dan berjalan ke arah Quinza.

Keyla memeluk Quinza. "Mulai sekarang lo teman gue." Kemudian melepas pelukannya. "Gue gak ada teman cewe tau disini." Ucap Keyla sambil menatap Quinza.

"Nama lo siapa?" Tanya Keyla lagi.

Quinza pun mengeluarkan senyumannya. "Quinza."

"Quinza. Bagus banget namanya!! Gue Keyla. Lain kali kita makan bareng yok berdua." Ajak Keyla tiba-tiba yang membuat orang-orang di ruangan itu terdiam.

"Ah ga usah aneh-aneh. Sana pulang lo." Usir Jeno yang dibalas tatapan sinis oleh Keyla.

"Kenapa sih?" Tanya Keyla sinis. "Yaa?? Makan berdua ya jumat ini deh gue kerja setengah hari tuh." Kata Keyla lagi.

"Plisss.." Ucap Keyla memohon sambil menatap ke arah Quinza dengan tatapan berharap

"Ga—" Ucapan Jaemin dipotong oleh Quinza. "Ya udah. Nanti kasi tau Jaemin aja waktu sama tempatnya." Kata Quinza sambil tersenyum.

Keyla pun langsung tersenyum lebar. "Yeayyy"

"Gue pulang dulu ya." Kata Keyla kemudian berjalan menuju pintu apartemen.

Setelah terdengar suara pintu tertutup, semua pun langsung menatap ke arah Quinza. "Kenapa?" Tanya Quinza. Mereka pun hanya menghela nafas, lalu Quinza langsung berjalan menuju kamar Haechan.

Ketika ia masuk ke kamar Haechan, ia bisa melihat Haechan yang tertidur lelap dengan selimut yang sangat tebal dan kain basah yang ada di dahinya. "Chan." Ucap Quinza sambil membelai rambut Haechan.

"Cepat sembuh ya" Lanjutnya sambil tersenyum kemudian mencium pipi Haechan. "Aku sayang banget sama kamu." Kemudian ia memegang tangan Haechan dan mengelus tangannya.

"Aku bakal tetap berusaha, Chan." Tidak terasa, air mata Quinza jatuh lagi saat mengucapkan kalimat itu.

~~~

"Sudah?" Tanya Jaemin setelah Quinza keluar dari kamar Haechan. Quinza pun membalas dengan mengangguk.

"Yok gue anter pulang." Ucap Jaemin yang langsung mendapat penolakan dari Quinza

"Sudah Quin. Sama Jaemin aja." Suruh Renjun

Quinza pun akhirnya menurut untuk diantar pulang Jaemin.


Seneng bgt banyak pembaca baru!!
Semoga betah ya hehe bacain ini

VOTE KOMEN TERUS
aku suka banget bacain komen ngegas kalian hehe💚💚

Backstreet | Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang