"Ayo saya antar ke parkiran." Ucap Quinza saat baru saja masuk ke ruangan mereka.
~~~
"Duluan ya Quin." Ucap Renjun kepada Quinza.
"Dadah Quin." Ucap Lucas dan Jeno
"Lo, masi ada kelas habis ini?" Tanya Jaemin kepada Quinza.
"Hah? Oh enggak." Jawab Quinza.
"Pulang pake apa?" Tanya Jaemin lagi.
"Saya naik gojek." Jawab Quinza sambil mengeluarkan handphonenya.
"Belum pesan kan? Pulang sama gue aja yok." Ajak Jaemin
Quinza pun bingung harus gimana. Ia langsung melihat ke arah Haechan yang sedang duduk di atas motornya. "Makasih Jaem. Tapi ga usah deh. Kayaknya saya mau pergi jalan sama teman saya."
Sebenarnya Quinza gak ada janjian dengan siapapun. Dia hanya merasa tidak enak dengan Haechan. Sudah seharusnya kan dia menjaga perasaan Haechan dengan tidak dekat dengan cowok lain?
"Ya udah gue antar ke tempat teman lo." Balas Jaemin
TING!
Handphone Quinza berbunyi tanda pesan dari seseorang
Haechan
Ga ush naik gojek Pulang sm jaemin aj Dia ga bakal macam-macam kok
Ia terdiam sejenak saat membaca chat Haechan. Saat ia mau melihat Haechan kembali, ternyata Haechan sudah pergi.
"Yaudah deh. Teman saya bilang ga jadi." Ajak Quinza
Jaemin langsung tersenyum bahagia dan langsung membantu Quinza menaiki motor besarnya.
Quinza hanya terdiam saat dimotor Jaemin. Ia kepikiran dengan pesan Haechan tadi. Apakah berlebihan jika ia berharap Haechan cemburu dengan Jaemin? Apakah ia terlalu berharap jika ia ingin Haechan melarangnya untuk pulang dengan Jaemin?
Jaemin temannya Haechan, Quin. Iya dia pasti ga cemburu karena Jaemin temannya. Batin Quinza meyakinkan diri sendiri
~~~
"Makasih ya Jaem." Ucap Quinza saat turun dari motor Jaemin.
"Sama-sama Quin." Balas Jaemin sambil tersenyum.
Saat Quin mau memasuki rumahnya, Jaemin langsung menahan tangan Quin. "Gak ngucapin hati-hati nih? Nanti kalo gue kecelakaan karena ga hati-hati gimana?" Ucap Jaemin
"Oh iya. Hati-hati Jaem." Ujar Quinza
"Sambil senyum dong Quinnnn. Lo mah bilang hati-hati tapi mukanya datar. Ga tulus ya lo." Balas Jaemin
"Senyum dong senyummm. Lo mah susah banget mau senyum. Kalo lo gak senyum gue ga pergi loh." Paksa Jaemin
Quinza pun memaksa kan senyumnya "Hati-hati ya Jaemin."
"Hehe. Lo senyumnya terpaksa aja cantik."
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
"Dadah." Ucap Jaemin sambil melajukan motornya.
Quinza terdiam mendengar perkataan Jaemin. Cantik?
Bahkan Haechan belum pernah menyebutnya cantik.
SENENG BANGET LIAT NOTIFF!!!
LIKE KOMEN YA KALAU KALIAN SUKA SAMA CERITA INIII!!!