Part 2

3.8K 368 15
                                    




"Sudah? Ini aja bukunya?"  Tanya Haechan ketika Quinza mengajaknya untuk ke kasir

"Iya. Sebenarnya ada dua lagi tapi tadi aku cari gak ada" Jawab Quinza.

"Totalnya 245 ribu rupiah ya mba." Ujar pegawai kasir di Gramedia.

Saat Quinza mau mengeluarkan dompetnya dari tasnya, Haechan dengan cepat mengeluarkan dompetnya juga dari kantung celananya. "Biar gue aja yang bayar."

"Eh, ga usah Chan. Kan ini buku aku. Aku aja yang bayar." Tahan Quinza.

"Gak papa. Sekali-sekali. Gue pacar lo kan?"

Zeara pun hanya terdiam sambil menahan senyumnya ketika mendengar tuturan kata Haechan.

Sesederhana itu Zeara mencintai Haechan. Segampang itu dia tersenyum bahagia hanya dengan Haechan mengucapkan empat kata itu.

Selama mereka pacaran. Dapat dihitung berapa kali mereka bisa jalan bareng seperti pasangan pada umumnya. Tentu saja alasannya karena takut ketahuan orang jika mereka berpacaran. Karena Haechan cukup terkenal di kampusnya.

"Yok balik." Ajak Haechan memecahkan lamunan Quinza

Sebenarnya Quinza pun tidak mengerti dengan hubungan mereka

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Sebenarnya Quinza pun tidak mengerti dengan hubungan mereka. Ia pun tidak berani menanyakan kepada Haechan alasan mereka harus menyembunyikan hubungan mereka

Yang terpenting baginya adalah dia dan Haechan sudah menjadi pasangan.

~~~

"udah sampe" Kata Haechan ketika mobilnya sudah berhenti didepan rumah Quinza.

"Za?" Panggil Haechan sambil menoleh kearah Quinza karena ia tidak kunjung turun.

CUP

Iya.

Quinza mencium pipi Haechan.

Ia pun kaget kenapa ia bisa seagresif itu.

"Sori chan. Gu, Gue ga sengaja. Gue gatau juga kenapa gue reflek.."

"Iya gapapa. Turun aja." Potong Haechan

Quinza pun membuka pintu mobil Haechan dan keluar. "Makasih ya Chan udah luangin waktu kamu"

"Hati-hati Chan." Ucap Quinza sebelum menutup pintu mobil Haechan

Haechan hanya mengangguk, setelah itu langsung melajukan mobilnya

~~~

Setelah sampai dikamarnya, Quinza langsung melompat kearah kasurnya dan berteriak senang

"Gue nyium pipi Haechan!!!" Teriak Quinza sambil menenggelamkan mukanya ke dalam bantal

Tapi dia tiba-tiba mengangkat kepalanya.

"Haechan ilfeel gak ya? Kalo nanti gue diputusin karna dia ilfeel kek apa?"

~~~

"Akhirnya sampe juga." Ucap seorang cewe sambil menapakkan kakinya keluar dari pintu bandara

Cewe itu pun mengeluarkan handphonenya dan mengirim pesan ke salah satu nama yang ada di kontak handphonenya.

Woy

Ga kangen gue nih?

Gue udh balik loh

Jemputin gue di bandara dong

~~~

Di lain sisi, Haechan hanya melamun dikasurnya saat sampai dikamarnya. Haechan hanya terdiam. Ia masih mengolah dalam pikirannya apa yang tadi terjadi.

Karena selama dua bulan mereka berpacaran, mereka belum pernah ,melakukan kontak fisik. Jangankan mencium pipi, berpegangan tangan saja belum pernah.

TING!

Quin

Chan, maaf ya

Aku tadi ga sopan

Iya

Gapapa za

Besok ada kelas chan?

Gak ada

Knp?

Bisa antar aku kelas gak besok (Deleted)

Tapi kamu kan gak ada kelas ya (Deleted)

Gak jadi deh

Gud nait chan

Iya

Quinza kembali melihat chatnya dengan Haechan. Apakah dia berlebihan jika dia mengharapkan Haechan membalas ucapan selamat malamnya? Quinza pun mematikan handphonenya dan menutup matanya.

Yang penting dia dan Haechan berpacaran kan? Berarti Haechan juga mencintainya kan?

Backstreet | Lee HaechanDove le storie prendono vita. Scoprilo ora