Quinza baru saja bangun dan langsung mengambil handphonenya.
Ia kemarin ketiduran saat menunggu balasan Haechan.
Ia pun segera membuka ruang chatnya bersama Haechan
Haechan
Iya gpp za mreka ga bakal bocor kok kl cmn mreka yg tau gpp bukan salah lo
Oh. Tetap backstreet? Hanya saja bertambah 3 orang yang mengetahuinya?
Quinza mengulum bibirnya. Haechan pasti punya alasan sendiri kenapa harus backstreet Quin. Ucap Quinza dalam hati.
~~~
Saat Haechan bangun dari tidurnya, ia langsung keluar dan melihat Jaemin sedang duduk di meja makan dengan Jeno disampingnya
Renjun yang baru datang dari dapur membawa roti bakar pun melihat Haechan yang sudah mau pergi. "Woy." Panggil Renjun.
"Duduk situ." Suruh Renjun kepada Haechan
"Apasih Njun." Keluh Haechan
Renjun menunjuk kursi disampingnya yang tepat didepan Jaemin. "Cepat duduk. Selesain masalah yang kemaren sekarang juga."
"Gue ga suka ya ada yang kelahi di dalam apartemen ini." Lanjut Renjun
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Haechan yang melihat Renjun sudah melotot pun mau ga mau langsung duduk. Karena jujur saja dia juga merasa tidak enak jika harus berkelahi dengan Jaemin. Mereka sudah berteman hampir 10 tahun.
"Cepet bilang apa yang harus lo pada bilang." Suruh Renjun
"Lo duluan." Suruh Renjun kepada Jaemin.
Awalnya Jaemin ragu karena dia malu buat ngomong. Tapi saat melihat tatapan Renjun yang melotot kepadanya, ia langsung memaksakan diri untuk ngomong.
"Sori gue sudah emosi kemaren malam. Lo bener itu hubungan lo sama Quinza. Hak lo mau umbar hubungan lo atau nyembunyiin hubungan lo." Ucap Jaemin sambil menunduk. Karena rasanya aneh jika dia harus berbicara sambil menatap Haechan.
"Dan sekarang gue sudah tau kalian pacaran. Gue bakal lupain Quinza. Gue ga mau juga rebut pacar temen gue." Lanjut Jaemin.
"Sudah?" Tanya Renjun
Jaemin hanya mengangguk.
"Giliran lo, Chan."
"Gue juga minta maaf ke lo. Lo bener juga, harusnya gue ngasi tau kalian tentang hubungan gue." Ucap Haechan
"Sudah kan? Damai kan lo bedua." Ucap Jeno
"Gue juga gamau ya kelahian cuman gara-gara cewek." Lanjut Jeno.
Setelah itu mereka pun melanjutkan sarapan mereka dengan canda dan obrolan mereka.
~~~
"Nih Chan minum."
"Mentang-mentang kita udah pada tau, terbuka ya lo bedua pacarannya." Ucap Jeno yang sedang duduk dibelakang drum.
Quinza pun langsung menghadap kearah Jeno "Kan udah pada gue kasi juga tadi"
"Canda Quin yaelah." Balas Jeno
Kebetulan hari ini mereka sedang latihan untuk persiapan festival band. Kebetulan banget Quinza lagi gak ada kelas jadi dia nemenin mereka latian
"Apaan nih. Siapa yang pacaran. Gue ketinggalan apa nih anjir." Kata Lucas yang tidak tau apa-apa
"Sian amat member baru. Tuh haechan sama quinza udah 2 bulan pacaran ternyata." Kata Renjun kepada Lucas.
Lucas pun kaget mendengar perkataan Renjun dan dia langsung saja menghadap ke arah Jaemin.
"Loh, bukannya Jae..."
Belum sempat Lucas menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba Jeno teriak "Woy, Cas. Yok temenin gue ke wc."
"What? Ngapain lo ngajak gue ke wc bangsat?" Balas Lucas
"Gue takut ke wc sendiri anjing." Jeno pun langsung menarik Lucas ke luar dari studio latihan mereka.
~~~
Setelah selesai latihan, Haechan dan Quinza pun singgah di McD untuk mengisi perut mereka.
Saat mereka sedang makan, seperti biasa Haechan dan Quinza makan tanpa banyak berbicara.
Tapi bedanya, hari ini Haechan terus memegang handphonenya.
Ya,biasanya Haechan juga memegang handphonenya. Tapi, biasanya ia memegang handphonenya saat sudah selesai makan. Itupun untuk bermain game.
Tapi sekarang ia memegang handphonenya seperti berbincang dengan orang. Bahkan ia memegang handphonenya sambil tersenyum, kadang juga tertawa.
"Chan, makan dulu. Nanti kotor hpnya." Ucap Quinza kepada Haechan
Haechan pun langsung mengalihkan tatapannya dari handphonenya "Oh, iya."
Ia pun mematikannya dan menaruh hpnya di meja.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
