[ neun ]

18.8K 5.5K 4K
                                    

Clue selanjutnya :

Untuk penyihir Gryffindor : orangnya sama, tapi beda. Dia jadi tokoh di DoK, tapi bukan dia karena 'beda'. Untuk penyihir Ravenclaw : gak ada di DoK, dia bisa pakai sihir tanpa tongkat, yang inget sesuatu pasti langsung tau nih :D



















Katana Doyoung menebas siapapun yang menghalangi jalannya, terutama para iblis jahat yang memang menjadi incarannya. Dia tak kenal ampun jika menyangkut nyawa orang banyak, tak peduli siapa yang dia lawan.

Iya, dia tidak membawa pedang saja, dia juga membawa katana. Saat ini pedangnya dipinjam oleh Dohyon yang tidak membawa senjata apapun dari rumah.

Karena yang dia bawa hanya makanan, makanan, dan makanan.

Mereka sedang mencari Intak yang entah ada dimana, pemuda itu memang susah dicari jika memang sedang dicari. Giliran tidak dicari sering muncul sendiri.

Kayak siapa tuh?

"Gue gak segan-segan bunuh kalian kalau ada korban disini!" Seru Doyoung menebas tiga kepala iblis sekaligus.

Sebagai demon slayer baru namun terlatih, Doyoung tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk masuk sebagai anggota pilar tertinggi. Dan dia akan membuktikan kalau dia lebih dari si hunter itu.

Enak saja menganggapnya remeh, belum saja dia keluarkan semua jurus terhebatnya.

"Iblis yang paling bener cuma kerajaan moto moto itu," lanjut Doyoung sambil menusuk mata salah satu iblis di depannya.

Melihat itu, Dohyon jadi ingin muntah lewat telinga, ga.

"Doyoung, Dohyon!"

Dohyon menghabisi satu iblis tersisa lalu menoleh ke koridor di sebelah kanannya. Nah, itu dia orang yang dicari-cari.

"Lo kemana aja hah?! Kayak setan aja lo!"

Intak mengangkat benda yang dipegangnya. "Gue cari ini, lebih tepatnya curi."

"Lo ngapain curi sapu terbang?"

"Untuk jaga-jaga kalau misalkan pas kita berhasil pergi pakai mutiara tapi musuh dateng dan serang kita, gue bakal terbang pakai ini."

"Itu gak penting untuk dibahas, kita harus cari jalan keluar sebelum sihir disini makin kuat," sela Doyoung sambil mengusap darah iblis yang mengotori pipi kanannya.

"Tunggu dulu, kita harus cari Win!" Cegah Intak berseru panik.

"Dia kan sama Kangmin dan yang lain, mereka lebih mudah kabur daripada kita," kesal Doyoung karena waktu terbuang sia-sia.

"Bukan itu masalahnya, dia ditargetin untuk jadi tumbal!"

"OH MY GOD!"






















































"Gimana? Capek gak dijadiin boneka?"

Seongmin cekikikan sambil menggerakan kedua tangannya, benang yang tersambung ke tubuh salah satu penyihir menggerakan tubuh penyihir itu ke pinggir rooftop. Tinggal di dorong lalu jatuh deh, kalau benangnya tidak diputus oleh Seongmin, penyihir itu serasa bungee jumping.

Lawannya kan penyihir, kok dia baik-baik saja?

Itu karena sekelilingnya dipenuhi oleh jaring laba-laba buatannya. Yang mencoba mendekat akan langsung terbelah tubuhnya, pakai sihir pun sulit karena dia bukan oni sembarangan.

Sebenarnya benang buatannya bisa sih putus... tapi Seongmin mengaktifkan mode yang dimana jika benang itu putus maka akan muncul baru dan tersambung kembali.

Macam teknologi canggih saja.

"Si Taeyoung lama banget sih, gue gak bisa tahan penyihir-penyihir itu lebih lama disini," keluh Seongmin kesal, menerjunkan penyihir yang baru saja dia mainkan.

Tenang saja, kalau perasaan dia tidak main-main kok xixi.

"Perang dimulai, tapi kubu musuh belum nunjukin tanda-tanda keluarin semua pasukan dan kekuatannya. Aneh, mereka pasti sengaja ulur waktu sampai kubu orang baik lelah dan mereka bisa serang dengan mudah. Ck, cara klasik tapi selalu berhasil."

Mulai bosan, Seongmin memilih mengikat penyihir-penyihir lain dengan benangnya, lalu membuat benang itu menekan tubuh mereka hingga terbelah menjadi beberapa bagian.

Mutilasi versi cepat ini tuh. Lumayan juga mereka bisa jadi makanannya, kebetulan dia sedang lapar.

Apalagi darahnya, serasa minum jus terenak di dunia. Warnanya cantik, teksturnya kenyal, baunya harum, rasanya pun sedap. Wah, dia jadi tidak sabar ingin mengisi ulang energinya.

Oh ya, mungkin kalian penasaran kenapa Seongmin menjadi cover cerita ini.

Tidak ada alasan khusus sih, hanya pingin saja awokawok. Jangan terlalu dipusingkan, cerita ini tidak penuh teka-teki seperti sebelumnya.

"Hmm, dagingnya hambar, ini orang makan apaan sih?" Kesal Seongmin melepeh daging kunyahannya.

"Kayaknya yang ini enak, warnanya bagus."








DUAR!






"AAAAAAAK!" Seongmin berteriak sampai suara lumba-lumbanya keluar, untung tidak ada orang disana.

"Haish, itu ledakan dari mana sih?! Suka banget bikin ledakan, mau bikin film atau gimana?!"

Drap drap drap






BRAK!






"Kak─ anjir, hampir aja badan gue kebelah!"

"Haruto, gue tau lo buru-buru, tapi jangan banting pintu!"

"Ya maaf, ayo turun sekarang!" Kata Haruto tergesa-gesa.

Loh, katanya tunggu Taeyoung datang, ini kenapa disuruh turun tiba-tiba?

"Kenapa?" Tanya Seongmin lebih tenang dari sebelumnya.

"Rencana B, Kak Kangmin luka!"

"GIMANA BISA?!"

"Kena mantra sectumsempra dari Kak Junho!"

"Taeyoung sama Win gimana?!"

Haruto tambah panik. "Mereka berusaha lindungin Kak Kangmin. Kalau dibiarin cukup lama, mereka bisa mati."

The Beginning of The War | 03 & 04 Line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang