[ vierzehn ]

16.7K 5.3K 3.8K
                                    

"Jalan rahasia ini ditemuin sama lo, pintu semak-semak tadi buatan Kak Junseo, dan lo jaga jalan ini karena disuruh?"

Jaehyuk mengangguk. "Yup! Benar sekali wahai anak muda. Tadinya gue gak mau bukain pintu karena gue pikir kalian musuh, tapi pas cium aroma Haruto ya udah gue bukain."

Haruto mengernyit. "Pintunya dibuka pake?"

"Pake password lha~ kayak di Hogwarts gitu~"

"Jujur nih, gue masih gak paham kenapa lo ada disini."

Jaehyuk menepuk jidat. "Gini lho, gue dan yang lain punya rencana untuk kalahin tuh para dalang permainan beserta anak buahnya. Kita butuh persiapan yang matang, semua belum dateng makanya kita belum bertindak.

"Gue disini untuk jaga jalan rahasianya, karena ini tempat keluar masuk orang-orang yang bertugas pantau sekolah. Begitu, masih tanya lagi gue patahin leher lo."

Win bergidik, dia agak ngeri berada di antara dua werewolf berstatus alpha itu. Makanya sedari tadi dia tidak menurunkan pedangnya sedikitpun.

Dug!

Dug!

Dug!






GEDEBUK!






"ADUH!"

Win dan Haruto langsung balik badan, lain halnya dengan Jaehyuk yang berlari kembali ke jalan masuk tadi.

"Astaga, lain kali hati-hati napa, Jer! Kebiasaan lo ah, benjol kan tuh kepala!" Omel Jaehyuk seraya membantu orang yang jatuh tadi untuk berdiri.

"Orang jatuh bukannya dikhawatirin malah diomelin, ngajak berantem?!"

"Heh, lo udah berkali-kali jatuh disini karena kepeleset. Gue heran, itu sepatu yang lo pake ada rodanya apa gimana?"

"Di sepatu gue? Ada tai ayam."

Haruto dan Win menatap aneh interaksi Jaehyuk dengan pemuda berambut oranye itu. Oranye atau jingga ya... tidak terlalu jelas karena remang-remang.

"Woonggi mana?! Tadi kan lo berangkat bareng dia?!"

"Beli es buah! Udah ah, gue mau─ eh ada siapa nih?"

Haruto bergidik. Dia agak takut dengan orang yang terlampau aneh itu.

"Dia takut sama lo, makanya jangan cemilin micin terus!" Kata Jaehyuk sambil menampar pundak temannya itu.

"Sok tau yeu. Oit! Kenalin, gue kakak kelas kalian yang baru aja lulus tahun kemarin dengan nilai yang cukup memuaskan, panggil aja Jerome ganteng banget gak ada penolakan─ wadaw! Demen banget sih tabok orang!"

Jaehyuk nyengir. "Abisnya berisik sih."

"EMANG KENAPA KALAU BERISIK?! MULUT MULUT GUE, YA SUKA-SUKA GUE. TUH KAN, GUE KAN MAU LAPOR KALAU ADA ONI KETANGKEP!"

Win mendelik, dia langsung berlari ke Jerome untuk bertanya lebih lanjut. "Ciri-cirinya gimana?"

Jerome menoleh ke Win. "Badannya putih semua, punya benang gitu deh. Dan lo tau gak sih yang bikin gue emosi?!"

"Kok lo ngegas sih?!" Tanya Jaehyuk terlonjak kaget.

"JELAS GUE EMOSI, SALAH SATU KAUM GUE MATI! MATI KARENA NGELAWAN IBLIS YANG TANGKEP ONI ITU!"


























































Sungwon mendecih, tidak ada jalan keluar dari sini. Dia justru ditahan di ruang bawah tanah sekolah yang disembunyikan cukup lama.

Tadinya dia berhasil lolos, namun ternyata Sunwoo sudah memasang jebakan untuk menangkapnya.

Di balik jeruji besi berlapis sihir ini, Sungwon tidak bisa berbuat apa-apa. Mencoba keluar itu percuma, sihir itu menghalanginya.

Ingin pasrah, tapi dia tidak seputus asa itu.

"Makanya, jadi orang jangan sombong," ejek Sunwoo dari luar jeruji besi.

"Udah ngaca belum, kak?" Balas Sungwon. "Kalau belum, gih sana ngaca. Oh ya, jangan lupa renungin apa yang udah lo perbuat ya."

"Setau gue, keturunan Demeter itu polos dan lembut deh, kenapa mulut lo pedes begini?"

"LEMBU?! LO NGATAIN GUE LEMBU?! WAH, BELUM AJA IBU GUE MARAH TERUS BIKIN BUMI GERSANG!"

"LEMBUT BANGSAT, GAK USAH BERCANDA!"

Sungwon pun bungkam.

"Heh bocah, lo denger ya. Lo dan orang yang keluar dari sekolah tadi bakal gue bunuh di depan semua orang! Kenapa? KARENA KALIAN MEMBANGKANG! Tapi, kayaknya asik nih kalau gue lakuin sesuatu."

Sungwon was-was saat Sunwoo mengeluarkan tongkat sihirnya. "Lo mau ngapain?!"

Sunwoo menyeringai.



























































"Gue mau jadiin lo alat perang gue, maaf ya. HAHAHAHA!"














Sebentar lagi cerita
ini tamat mwehehe

The Beginning of The War | 03 & 04 Line ✓Where stories live. Discover now