19. Fireflies Luciferin

941 113 52
                                    


[Source: https://plunketts

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Source: https://plunketts.net/blog/fireflies]


Pecahan Kesembilan Belas

Fireflies Luciferin



Satu kelopak kuning cassia fistula terlepas dari tangkai, terbawa angin, meliuk-liuk dan berayun di udara. Angin berhembus sedikit lebih kuat, melepaskan lebih banyak kelopak-kelopak kuning dan menghamburkannya di halaman asrama. Satu kelopak terbang lebih tinggi, terbawa angin sampai menabrak kaca jendela salah satu kamar di deretan lantai dua, tertahan sebentar oleh angin yang mendorongnya, lalu luruh ke dasar bingkai.

Off Adulkittiporn mendorong daun jendela kamarnya keluar, menimbulkan derak ringan, menyapu satu kelopak kuning cassia fistula dan meruntuhkannya jatuh tenang di atas rerumputan. Angin pagi ini terasa dingin di kulit Off, berbanding terbalik dengan nafasnya yang sedikit terasa panas. Walau begitu, Off merasa tubuh dan kepalanya lebih ringan.

Off berbalik badan memunggungi jendela, memperhatikan Gun yang menggeliat karena terusik silau matahari, lalu kembali bergelung dalam selimut. Off terkekeh pelan.

Off berjalan mendekati ranjang, lalu tengkurap di samping tubuh Gun yang tertutup selimut, menyisakan sedikit rambut yang menyembul. Off memainkan helai-helai rambut lembut itu dengan satu tangan, sementara tangan yang lain menyangga dagu.

"Bangun. Sudah pagi."

"Eumm..."

"Pernah dengar tidak? Katanya, kebanyakan tidur bisa menghambat pertumbuhan tubuh."

Gun menurunkan selimut sebatas leher, menatap Off dengan mata ngantuknya.

"Benarkah?"

Off terkekeh ringan. "Iya, pendek."

Gun cemberut. Ia memegang tangan Off yang memainkan rambutnya. Perlahan, Gun menarik tangan itu dan membawanya di depan wajah, lalu menggenggamnya dengan kedua tangan.

"Pendek terus juga tidak apa-apa."

"Kenapa?"

"Biar pas kalau dipeluk."

Mata Off membola. Senyum yang kelewat lebar terulas di bibirnya.

"Aku tidak tahu kamu bisa menggodaku, Gun." Derai tawa Off menyusul setelah ucapannya.

Bibir Gun semakin mengerucut. "Krist bilang, kalau aku tidak belajar menjaga hubungan, nanti kamu bosan."

Off semakin tertawa mendengarnya.

"Aku tidak akan bosan denganmu. Kamu diam saja sudah selucu ini." Off mencubit pipi Gun pelan. "Bagaimana aku bisa bosan?"

"Jangan menggodaku." Gun mencicit, membuat Off tertawa lagi. Gun memperhatikan kemeja Off yang sudah rapi. Gun juga baru sadar, rambut Off sedikit mengkilap karena basah. "Mau kemana?"

Sore of The Hiraeth [OffGun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang