2. The Truest Place

961 185 35
                                    


[source: https://www

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[source: https://www.deviantart.com/seventhtale/art/Anime-Classroom-672435326]


Pecahan Kedua

The Truest Place



Gun bukan Att, peng. Camkan itu dalam kepalamu baik-baik.

Off menarik nafas, mengingat dan berusaha menancap lekatkan pesan Tay yang diucapkan ratusan kali selama satu hari kemarin. Off menghela nafas pelan, memikirkan cara bersikap wajar pada Gun, menutup luka-luka di hatinya sebaik mungkin.

"Peng!"

Off terbangun dari lamunan panjang. Off terkesiap saat melihat teman-temannya sudah duduk melingkari 1 meja, meja Off. Off menatap Tay bingung meminta jawaban.

"Astaga, peng. Kamu tidak mendengarkan pengumuman pak Pom barusan?"

"Hah?"

Tay menghela nafas lelah. "Kalau kamu tidak fokus karena memikirkan ucapanku kemarin, sebaiknya lupakan. Kita harus berdiskusi sekarang."

"Aku tidak habis pikir." Krist memutar-mutar pena di tangannya. "Apa yang kamu pikirkan sampai membuatmu tidak fokus seperti ini?"

Tay mulai membuka buku, mencari halaman terakhir pelajaran minggu lalu. "Apalagi kalau bukan..." Tay melirik Gun. Arah bola matanya diikuti Krist yang turut melirik Gun. Gun yang merasa dilirik menatap Krist dan Tay bergantian.

"Apa? Kenapa?"

"Bukan apa-apa." Off menyamankan posisi duduk, lalu membuka buku. "Ayo mulai berdiskusi. Ada yang kalian tidak mengerti?"

"Aku." 4 pasang mata mengarah pada Gun, membuatnya sedikit menunduk. "Ma-maaf."

"Tidak apa-apa. Jangan minta maaf. Mana yang tidak kamu mengerti?" Nada lembut Off membuat Tay dan Krist saling bertukar pandang dan menggeleng tidak percaya.

"3 kalimat, Krist."

"Lembut seperti sutra, Tay."

"Diam!"

Tay dan Krist bungkam melihat tatapan tajam Off, mereka sepakat menahan tawa.

"Aku tidak mengerti tentang bab manusia dan mahluk lain penghuni bumi. Memangnya di bumi ada mahluk apa?"

"Oh itu, aku mengerti. Biar ku jelaskan." Krist memakai kacamata, lalu membuka buku catatan. "Di bumi tidak hanya ada manusia. Ada goblin, mahluk lemah yang lebih memilih bersembunyi daripada bertarung. Kekuatan utama mereka adalah menyamar sebagai bebatuan."

Sore of The Hiraeth [OffGun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang