16. Egg Friends

641 116 47
                                    


[Source: https://id

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Source: https://id.pinterest.com/pin/111816003225352206/]


Pecahan Keenam Belas

Egg Friends



Off Adulkittiporn berjalan malas di koridor lantai satu. Tersisa lima menit sebelum bel masuk berbunyi. Tapi kakinya terasa berat melangkah. Ia kehilangan semangat masuk sekolah di hari kedua. Terutama saat kemarin, di hari pertama masuk setelah diliburkan satu minggu, Gun tidak masuk. Tanpa Tay saja kelas terasa kurang, apalagi Gun juga tidak masuk tanpa kabar. Kelasnya terasa kosong. Off ingin melangkah pulang ke asrama, kembali mengurung diri dan merenungi pengkhianatan yang ia terima.

"Kak, awas!"

Tepat saat kaki Off menginjak anak tangga pertama menuju lantai atas, seorang gadis bertubuh kecil jatuh tersungkur dari tengah tangga, terdorong turun dan menubruk tubuh Off hingga terhuyung jatuh ke belakang.

Off jatuh terduduk dengan kedua tangan menyangga ke belakang. Tas ranselnya jatuh ke lantai. Sedang gadis di pangkuannya mendesis perih.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Off panik saat gadis itu memegangi lututnya. Gadis itu mengangkat wajah, menatap ke arah Off. "Nona Lapassalan?"

Mild menggeser tubuh menjauh. Tetapi lututnya yang berdarah membuat ia tidak bergerak terlalu jauh.

"Maaf, kak. Aku terpeleset."

Off tersenyum ramah. "Tidak apa-apa, Nona. Aku baik-baik saja. Justru kamu yang terluka. Kamu bisa berdiri?"

Mild menggeleng tidak tahu. Off segera menyambar tas ranselnya di lantai, lalu beranjak berdiri. Ia memegang pundak Mild, bermaksud membantunya bangkit. Dalam bantuan Off, Mild berdiri sempurna. Namun saat ia mencoba melangkah, lututnya terasa lemas. Mild kembali jatuh.

Off menoleh menelusuri koridor lantai satu. Karena bel masuk yang hampir berbunyi, tidak ada siapapun di sana. Hanya tersisa Off saja.

"Maaf, Nona Lapassalan. Mau ke ruang kesehatan bersamaku?"

Mild turut menoleh ke kanan dan kiri, mencari seseorang yang mungkin ia kenal dan bisa diandalkan. Namun tidak ada siapa-siapa.

"Hanya jika itu tidak merepotkanmu."

Off menunduk. Satu tangannya memegang bahu Mild. Sedang tangan yang lain memegang bagian belakang lutut. Dalam sekali angkat, tubuh ringan Mild berhasil ia gendong. Malu-malu, Mild melingkarkan satu lengannya di leher Off.

***

Di ruang kesehatan, Off mendudukkan Mild di salah satu ranjang. Seorang dokter menghampiri mereka dan memeriksa lutut Mild yang terluka. Tak lama setelahnya, dokter itu pergi dengan lutut Mild yang telah diperban sempurna.

Sore of The Hiraeth [OffGun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang