23. Bird of Jove

349 47 17
                                    

[source: https://www

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[source: https://www.istockphoto.com/id/foto/elang-botak-dalam-penerbangan-gm1323775101-409325804]


Pecahan Kedua Puluh Tiga

Bird of Jove



'Kau dengar? Putra Bangsawan Wongratch mengundurkan diri dari Swain Academy.'

Tay Tawan Vihokratana baru saja membelokkan langkah ke koridor rumah sakit saat ia mendengar beberapa perawat sibuk berbisik-bisik.

'Itu berita lama. Sudah beberapa hari yang lalu, bukan? Saat ini ada berita baru yang lebih ramai."

"Apa?"

"Kau tahu? Beberapa hari terakhir rumah sakit menerima beberapa siswa yang terkena kutukan. Mereka seperti kehilangan jiwa. Hanya tubuhnya saja yang bernafas, tapi pandangannya kosong, tidak bisa berbicara, dan tidak bisa memberi reaksi atas apapun yang terjadi di sekitarnya.'

'Itu mengerikan!'

Tay sampai di depan kamar inap Gun. Ia terdiam sesaat memegang gagang pintu. Tangan kirinya memegang surat perintah misi, sedikit meremat, tidak yakin akan ia sampaikan atau tidak.

'Siswa mana? Swain Academy?'

'Tentu saja bukan. Swain Academy memiliki sistem pelindung sihir yang kuat.'

'Lalu?'

Tay membuka pintu kamar, lalu segera masuk, tidak ingin lagi mendengar bisik-bisik para perawat itu. Di dalam kamar, hawa sendu menyeruak kental. Gun masih berbaring tidak sadarkan diri dengan wajah pucatnya. Sedangkan Off, tidak kalah pucat duduk di kursi tepat di samping ranjang. Matanya sembab, kantung mata tebal, kulitnya kusam, kurang minum, kurang istirahat, kelelahan. Tapi cukup keras kepala untuk tidak pulang. Tay mulai tidak bisa membedakan siapa yang lebih sakit di antara mereka.

Tay mengalihkan pandangan, tidak tega melihat keadaan dua sahabatnya. Ia memilih berjalan ke arah jendela, mengamati tiupan angin yang mengayunkan kelopak Euphorbia merah di halaman depan rumah sakit.

"Ada misi?"

Pertanyaan Off dengan suara seraknya tepat sasaran. Dan Tay tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya. Tanpa memandang sahabatnya, ia mengangguk.

"Bisa kau gantikan?"

Off menggenggam lembut telapak tangan Gun, merindukan pukulan-pukulan ringan yang Gun layangkan saat sedang kesal.

"Tidak bisa." Tay menghela nafas berat. "Iblis sedang gencar di Crissia. Seluruh siswa kelas spesial sudah mendapat bagian masing-masing. Tidak ada yang tersisa. Sekolah tidak mau mengambil resiko menurunkan anak kelas A untuk iblis level A."

Sore of The Hiraeth [OffGun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang