30 | urusan orang

1.1K 155 35
                                    

Monday
________________

Adit mengayun kan kakinya cepat ke arah kumpulan laki laki yang baru saja keluar dari koridor sekolah itu.

"Woi" Panggil Adit yang sudah tidak jauh dari kumpulan laki laki itu.

Sedangkan si geng casanova sekolah langsung menoleh ke belakang mencari keberadaan orang yang memanggil mereka, walaupun tidak memakai nama mereka.

Mereka mengerutkan kening saat melihat siapa yang memanggil mereka, bahkan ada yang langsung memasang muka tengilnya, sudah tau kan siapa?

"Ehem" Panggil Adit sekali lagi. Dan akhirnya berhenti karena melihat kumpulan lelaki itu menghentikan langkah cepatnya.

"Hmph, tumben" Ujar Lukas dengan senyum miringnya, yang langsung memajukan diri dengan muka tengilnya.

"Ada apa gerangan, bapak ketos? Mau ditaro ke ruang kepsek? Apa mau malak? Apa ngajakin jadi osis juga?" Sambung Ten di samping Lukas.

"Lo pada kalo kagak ada Putri langsung bocahnya keluar" Ucap Fito yang melihat kedua temannya dengan geleng geleng kepala. "Kenapa, Dit? Mau fotbar?" Lanjut Fito dengan menaikkan kedua alisnya.

"Kok kayak pernah denger tuh suara ya // eh Dit coba ngomong woi lagi dah" Suruh Yuta tiba tiba yang langsung ditoyor oleh Jonat disampingnya. "Anjing!"

"Jan aneh aneh, heran gua" Ucap Jonat sehabis menoyor temannya itu.

"Lo semua bisa diem? Gua mau ngomong soal Putri" Potong Adit dengan mata yang tajam mengarah ke semua laki laki itu. Sedangkan mereka hanya diam dengan membalas tatapan tajam Adit.

Ken tertawa kecil melihat Adit yang berani berani nya mau ngomong soal Putri dengan mereka.

"Elo? Mau ngomong soal Putri kek mana pun juga ga bakal ngubah apa apa t0lol" Ucap Ken masih dengan tatapannya.

"Kata kata pidato lo ga mempan masuk ke otak gua, ya sebenernya ngerti ge kagak gimana mau masuk" Tambah Winto yang digeplak oleh Ten sampingnya. "Apasi jing?!"

"Kan ceritanya mau serius bego, ah elu gimana si" Balas Ten.

"Btw lo tau tentang masalah kita kita sama Putri?" Tanya Fito membuat anggota geng Putri lainnya juga jadi penasaran juga.

"Putri ga cerita, tapi lihat perilaku lo ke dia di lorong tadi pagi juga semua orang bisa tahu" Jawab Adit yang memang melihat interaksi mereka.

Sebenarnya tadi Adit kaget Putri masuk ke sekolah, ya emang salah satu faktornya karena udah telat masih ae masuk. Jadi dia mau samperin, tapi tiba tiba dia lihat Putri ditabrak sama gengnya dan dibiarin gitu aja. Target sampernya jadi berubah, dan berakhir pulang sekolah harus ada yang dia urus.

Adit menghela napasnya, dan tak mengerti kenapa dia jadi mengurusi orang lain apalagi ini urusan perempuan. Tapi langkahnya udah mutusin begini ya mau gimana kan.

"Lo semua marah sama Putri karena apaan? Osis? Gua? Ato karena Putri yang ga bela lo pada?" Tanya Adit. Entah kenapa kumpulan laki laki dihadapan Adit ini tiba tiba jadi tidak bisa membuka mulut mereka. Dan malah mengalihkan pandangannya.

"Gausah ngurus urusan orang lain, Dit. Urusan lo kan lebih banyak, lo juga ga ada hubungan apa apa sama Putri, mending urusin kertas gaguna lo. Gua mau balik, yang sibuk ga lo doang" Ucap Agus yang tahu teman temannya juga akan kicep kalo ditanyain beginian.

Mereka hanya melihat Agus bingung, ga biasa nya Agus menghindar dari pertanyaan kayak gini.

"Bang, sorry, ini soal Putri" Ucap Adit yang menahan Agus yang membalikkan badannya ke belakang.

waketos ¦ ltyWhere stories live. Discover now