28 | Pulang bareng

1.1K 150 26
                                    

Monday
______________

Authour Pov

"Heh, ayo ke sekolah papa urus semua itu. Masa, princess nya papa disentuh sentuh. Papa bikin jadi mie keriting mereka" ucap papa Putri menghibur anaknya yang sudah dua hari hanya berada dikamarnya. Sangat langkah

"Kalo mie, enak dong" balas Putri masih dengan wajah yang sedih. Papa Putri hanya menghela napas, bisa bisanya Putri ngebalas jokesnya dia. Walaupun sebenernya ga bercanda.

"Sayang, ini udah lewat sejam, beneran ga mau sekolah?"

"Ngga pa, yang ada malah ngamuk ngamuk aku disana. Keinget kejadian kemaren rasanya tuh mau ngebom sekolah, bego amat aku diem aja digituin // rasain nih! Nih! Makan lo Put!" jawab Putri sambil memukul kepalanya berkali kali.

"Heh heh heh, jangan gitu, wajar kamu diem beku gitu. Mereka yang gaada wajar wajarnya megang megang orang kek kamu, gatau aja papanya--"

"Hadehhh paa, mulai ngerti kenapa aku pedenya setingkat sama kecantikan ku. Bapaknya aja kek gini" potong Putri berdiri dari sofa panjangnya.

"Gitu dong gerak, ayo papa anter ke sekolah, masih ada waktu sebelum ke bandara" ajak papa Putri dengan menawarkan tangannya untuk digandeng.

Putri tersenyum melihat papanya yang rela dua hari melewatkan lima penerbangan untuknya. Paling epic waktu papanya rela sewa ambulance saat denger Putri digituin.

"Btw pa, ini bukan telat sejam, tapi tiga. Masih okay kan?" Ucap Putri membalas tangan papanya.

Papa Putri berhenti sejenak dan melihat anaknya dengan tatapan seakan akan 'REALLY?!' Tapi ditahan karena mengetahui yang dialami anaknya ini.

"Okay kok sayang"

^__^

"Ntar Putri turun disini jadi bintang model diliatin, males nich ah // yaudah, Putri kolah dulu yak bebs, jan kangen aku bye" ucap Putri mengecup pipi kanan papanya dan keluar dari mobil hitamnya.

Setelah Putri keluar dari mobil dan jalan beberapa langkah dari mobilnya. Papa Putri membuka kaca mobil dan muncul satu orang yang ternyata sudah menunggu.

"Gimana?" Tanya papa Putri dengan nada yang jelas berbeda saat bicara dengan anaknya.

"Sudah pak, nona Putri saya pastikan tidak akan terdengar hal yang bersangkut paut dengan itu" jawab orang itu.

"Good"

"Selanjutnya apa pak?"

"Lanjut apanya?"

"Saya harus apa lagi?"

"Pulang. Trus makan indomie"

"Eh ya?"

"Ya masuk lah sini! Mau dapet duit kan?! Ayo cepet saya udah telat!" Papa Putri membuka pintu mobilnya menyuruh tangan kanannya masuk ke mobil.

Sedangkan Putri? Putri seperti biasa jalan dengan santai tanpa memperdulikan tatapan tatapan orang lain.

Tapi kali ini berbeda, dia malah mencari cari apa yang dibicarakan orang lain dan melihat tatapan orang lain membuat siswa siswi lain jadi malah gamau liat.

Pikirnya, kok kayak gaada yang nyebut nyebut soal kasus dia kemaren sih? Trus, yang grepe grepe kemarin kemana? Gamau ronde dua?

"Hmm, maap nih, gue tau lo bertiga kan benci gue" ucap Putri main menimbrung tiga orang cewe yang ada di tempat duduk koridor sekolah.

waketos ¦ ltyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang