Lima belas

51.9K 1.2K 78
                                    

PREN JANGAN LUPA FOLOW INSTAGRAM AKU DONG: @herlin.aaa
Maaciw.

Happy Reading!

Hari ini jadwal Calla untuk check up sekaligus terapi, tentu saja di antar oleh Britta. Mereka sudah sampai di basemant rumah sakit, Britta keluar dari mobil lalu mengambil kursi roda di bagasi, lanjut memutari mobil untuk membukakan pintu sang kekasih.

"Terimakasih. " ucap Calla, seperti biasa dengan senyuman manis nya.

Britta mendorong kursi roda itu untuk masuk ke dalam rumah sakit, keadaan pagi ini belum banyak orang, hanya beberapa saja yang sedang menebus obat dan mengantri untuk berobat.

Orang-orang disana yang mengenal betul sosok Britta Smith dan Calla Cayson menyapa nya ramah. Perawat di rumah sakit smith juga sangat mengagumi sosok Calla yang cantik dan penuh kelembutan, tak sedikit juga yang menyukai Britta karena pesona pria itu yang tak wajar.

Hari pertunangan mereka sudah dekat, Britta sudah menyiapkan nya dengan matang. Dari dekorasi sampai baju yang nanti mereka pakai, konsep pun sesuai keinginan Calla.

"Aku mau sembuh biar nanti engga malu-malu in kamu. " ucap Calla setelah keluar dari lift.

Britta menoleh kebawah, tepatnya kearah Calla. "Aku tetep cinta sama kamu apa adanya. "

Calla benar-benar beruntung memiliki calon suami seperti Britta.

Dan benar Tuhan itu adil.

"Berapa kali lagi aku menyelesaikan terapi ini? " tanya Calla setelah mereka sampai di ruangan.

Britta menutup pintu lalu berjongkok di depan gadisnya, "Hari ini terakhir. " katanya dengan senyum.

"Kayanya aku bisa jalan deh. "

"Bisa dong, kata siapa engga bisa? "

Dengan hati-hati, Calla mencoba berdiri perlahan. Britta tentu saja ingin membantu, tapi Calla memberu kode agar Britta diam dan jangan membantunya.

Calla berjalan dengan sangat pelan, menyeimbangi langkah kakinya yang masih sedikit kaku.

Mencoba terus sampai Calla terbiasa dengan semuanya. Ia tersenyum bangga dengan kerja keras dirinya dan juga Britta yang setia menjadi dokter untuk Calla.

"Sayang... " lirih Britta tak menyangka.

Dengan cepat Britta memeluk tubuh Calla, ia terharu sampai menitikan air mata. Senang sekali melihat perempuan yang ia cintai bisa berjalan lagi.

Calla pun begitu, bahkan dia sudah menangis tersedu karena mimpinya untuk bisa kembali berjalan akhirnya terwujud. Tuhan telah mendengar doa-doa nya.

***







Tau apa yang membuat hari ini Aurel merasa marah? Ya, kabar Calla yang sudah bisa berjalan lagi dan pertunangan mereka yang dua hari lagi terlakasana.

Di depan cermin kaca rias kamarnya Aurel menatap dirinya disana dengan emosi yang menggebu, ia mengambil parfum di meja itu lalu melemparnya ke cermin hingga cermin itu retak.

"AAAAA SIALAN! SIALAN! " teriak Aurel.

Gadis itu menjambak rambutnya sendiri sambil menangis lantaran tak kuasa menahan sesak di dada yang menggerogoti hatinya.

My Private Doctor [21+]Where stories live. Discover now