My Private Doctor [21+]

Sebelas

Ayooo vote dulu sebelum membaca.

🌸🌸🌸

Paraplegia, yaitu kelumpuhan pada kedua tungkai kaki. Dapat di sembuhkan dengan rangkaian pengobatan terapi secara rutin, dan di lanjutkan dengan tindakan operasi.

Britta menahan nafas sesaat lalu menghela nafas panjang tanpa sadar. Ia memijat batang hidungnya kala rasa pusing menyambut kepalanya.

Britta membaca rangkaian kalimat itu di ponselnya. Tadi Britta iseng mencari tahu apa itu paraplegia, penyakit lumpuh yang di derita Calla. Dan juga ia mencari tahu bagaimana cara menyembuhkan nya.

Untuk terapi, Britta yakin ia mampu mengatasinya, tapi untuk Operasi, Britta tidak tahu itu akan berhasil atau tidak. Jika operasinya tidak berhasil, nyawa Calla lah yang akan menjadi jaminannya.

Tetapi, Britta harus bisa melakukan itu. Calla harus sembuh, ia ingin kekasihnya itu bisa berjalan normal seperti yang lainnya. Britta juga sudah bicara dan meminta persetujuan dari kedua orangtuanya untuk melakukan terapi ini, dan orangtua Britta menyetujui itu.

Tak terasa sudah pukul 11.00 malam. Britta menoleh ke samping melihat Calla yang sudah tertidur lelap sambil memeluk tubuhnya.

Ya, malam ini mereka tidur bersama lagi.

Baru saja Britta ingin ikut berbaring di sebelah Calla, suara notifikasi dari ponselnya membuat ia kembali melihat layar ponsel.

Britta berdecak malas mengetahui notifikasi tersebut Aurel lah yang mengirim pesan kepada nya.

Aurel : Malam Britta, kamu sudah tidur?

Britta : Ud.

Aurel : Haha, kamu bohong ya. Mau bercanda sama aku?

Britta diam melihat balasan pesan dari Aurel, tadinya ia ingin mengabikan pesan gadis itu, tapi pikiran liciknya muncul. Britta ingin main-main sebentar dengan Aurel.

Britta :