Dua

415K 4.2K 134
                                    

Haii Britta and Calla comebackk!!

Mon maap sebelumnya udah ga up lama bgt, you know ngembaliin semangat buat ngetik itu butuh perjuangan. Apalagi ada yg ga suka sama cerita ini, judge ini itu bikin saya down.

Malem minggu banyak kaum yg sang*an ga?? 🌚😂

Oke, lanjuttt...

Di sebuah perumahan elit, tergolong orang yang berduit pastinya. Salah satunya Britta, ia dan keluarga tinggal disana dengan rumah yang sangat mewah.

Rumah dengan nuansa elegant dengan chat berwarna cream terlihat lebih indah di pandang. Warnanya yang kalem dan bangunan rumah yang seperti pada bangunan di Australia. Orang tua Britta sengaja membuat desain yang sama seperti rumah di negeri Australia, karena itu salah satu rumah impiannya.

Di ruang tamu, terdapat gadis cantik yang duduk di kursi roda dengan beberapa buku di pangkuannya. Matanya yang berwarna coklat madu tak lepas dari buku yang ada di tangannya. Sesekali bibir tipisnya membentuk senyum kecil usai membaca komik yang ia baca.

Ya, dia Calla. Gadis itu sangat hobby membaca buku. Jika disuruh memilih lebih suka buku pelajaran atau novel pasti Calla akan memilih buku novel. Kalian pasti juga kan?

Banyak orang yang berfikir jika membaca novel akan membuat pikiran lebih tenang, apalagi alurnya yang sangat seru. Kadang menebak nebak alur cerita, yang ternyata salah tebakan, dan banyak juga yang tebakannya benar. Sangat seru kan.

Calla juga suka begitu, menerka-nerka cerita itu happy ending atau sad ending. Calla sering kali terbawa suasana cerita sampai ia menangis, jika ada tokoh antagonis pasti ia akan kesel sendiri. Bukan hanya Calla, semua orang begitu bukan?

Banyak yang ingin cerita itu menjadi happy ending, tapi tak sedikit pula ada yang sad ending. Terkadang hidup bukan hanya modal kebahagiaan, ada kalanya tuhan memberi sesuatu kesedihan dalam bentuk apapun. Contohnya keluarga, seperti Calla. Miris.

"Sedang apa? " suara berat yang sangat familiar di telinga Calla, gadis itu menoleh cepat ke sumber suara dan melebarkan senyumnya.

"Akhirnya kamu pulang juga. " sambut Calla, ia menaruh beberapa buku yang ada di pangkuannya.

"Aku merindukan mu, itu tujuan ku untuk pulang cepat. " kata Britta, pria itu mengambil kursi single dan menaruhnya di hadapan Calla. Posisi mereka saling berhadapan.

"Ingat mama dan papah kamu juga." kata Calla yang membuat Britta tersenyum tipis.

"Ingin peluk? " Kata Britta sambil merentangkan tangannya.

Tawaran Britta langsung disambut pelukan hangat dari Calla. Calla tidak bisa berbohong kalau dirinya sangat merindukan Britta. Calla kesepian jika sendiri dirumah sebesar ini, ada pembantu rumah tangga, tapi mereka tidak bisa sering saling komunikasi karena kegiatan masing-masing.

"kamu sudah makan? " tanya Britta selepas mereka berpelukan.

Calla menggeleng lugu, yang dihadiahi kecupan singkat di dahinya.

"Gadis nakal. Ayo kita makan." ajak Britta

Calla mengangguk dengan senang, ia sedari tadi menahan lapar hanya untuk makan bersama Britta.

❌❌❌

Waktu malam akhirnya tiba, Britta dan Calla sedang berada di halaman belakang. Mereka berdua duduk di pinggiran kolam renang, dengan kedua kaki Calla dicelupkan ke dalam air.

Malam ini cuaca cukup bagus, langit yang dihiasi beberapa bintang yang berkelap-kerlip, dengan bulan sabit yang indah. Sedari tadi Calla tidak henti memandang langit yang begitu indah, sampai leher gadis itu terasa pegal.

Britta duduk dibelakang Calla, menyelupkan kakinya yang jenjang ke dalam air kolam juga. Pria itu memeluk Calla dengan sangat possesif, padahal niat Britta supaya Calla tidak kedinginan. Mungkin yang membaca ini akan ada pikiran kotor atau negatif🌚

Setelah sekian lama, Calla akhirnya menyandarkan kepalanya di dada bidang Britta sambil menghembuskan nafas.

"Ada apa? " Britta itu sosok pria yang sangat peka, ia akan tau apa saja kegundahan Calla. Sebab itu, Calla tidak bisa berbohong dengan pria yang ada di belakang Calla.

"Tidak. "

"Kalau ditanya itu jawab, aku tidak suka orang berbohong. " kata Britta penuh ketegasan.

Calla menyerah, ia akan berbicara, percuma juga Britta pasti akan tau.

"Aku kangen ayah dan mama. " kata Calla dengan suara yang kecil.

Britta memejamkan kedua matanya, ia merasakan sakit di hatinya saat gadis yang ia cintai berujar seperti itu dengan nada yang sangat sulit diartikan.

"Aku berjanji akan segera mencari tau orangtua mu sayang." Britta selalu mengatakan hal itu untuk membuat Calla tenang dan tidak bersedih.

"Tapi kapan? Aku ingin sekali bertemu mereka. Sudah bertahun-tahun ini terjadi, tapi keajaiban tidak berpihak kepada ku. Apa benar yang dikatakan Aurel jika aku hanya pem-"

Sebelum perkataan itu selesai, Britta sudah lebih dulu mencium bibir Calla. Gadis itu awalnya terkejut, tapi akhirnya ia memejamkan matanya dan menikmati setiap ciuman yang diberi Britta. Ciuman itu sangat lembut, sampai mereka lupa untuk menghentikannya. Karena Calla hampir kehabisan nafas, terpaksa Britta menyudahi ciuman itu.

"Apa yang Aurel katakan padamu? " tanya Britta memegang kedua pipi Calla

Calla meundukan wajahnya, lalu tanpa di sangka gadis itu terisak. Britta yang sudah menduga hal ini akan terjadi segera membawa Calla kedalam dekapannya. Ia bersumpah akan membalas perbuatan Aurel.

"Suttt, jangan menangis. Aku akan selalu ada untuk mu. Jangan dengarkan kata mereka, kamu hanya boleh percaya dengan perkataan ku, mengerti sayang? "

Calla hanya diam, tapi di dalam hatinya ia menyetujui perkataan Britta. Sedangkan Britta, ia juga tak yakin akan menemukan keberadaan orangtua Calla dengan waktu sesingkat ini. Britta sudah berusaha mencari taunya, dengan menyewa beberapa detektif kepercayaan nya. Tapi hasilnya masih nihil, sangat sulit.

Tapi demi orang yang sangat berarti di dalam hidup Britta, ia akan lakukan apapun itu. Calla'nya tidak boleh menangis, dan sedih. Calla'nya harus selalu bahagia. Itu tujuan Britta.

"I love you so much. " bisik Britta





----

Gaes ada yang mau aku tanyain, tolong banget jawab ya. Butuh saran dari kalian:')

Kalian setuju ga kalo aku bikin cerita lagi dengan tema, alur, dan tokoh yang berbeda. Jenis nya semacam fiksi remaja, bukan dewasa. Tapi tenang, cerita ini masih lanjut ko. Aku lagi pengen banget bikin cerita fiksi remaja, tapi aku juga pengen lanjutin cerita ini sampai tuntas.

Aku pikir, kalo aku bikin cerita fiksi remaja, aku bakal sering update cerita deh.

Menurut kalian gimana? Tolong sarannya ya teman-teman 🤗

See you:*

My Private Doctor [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang