Tiga

316K 3.1K 23
                                    

Haiiii:))

Britta and Calla comeback lagi setelah sekian lama hehe.

Absen dulu, ada yang nungguin cerita ini?

Udah lupa alurnya atau ada yang baca berulang kali? 😂

Tenang, ini cerita nya masih angettt bangett ko:)

Selamat membaca ❤

...

"Aku ingin ikut! "

"Kamu dirumah saja ya, aku janji tidak akan pulang lama, sebelum jam 6 aku sudah di rumah. "

"Janji? " kata gadis dengan rambut yang tergerai, gadis itu memberikan kelingking nya untuk ikatan janji.

"Iya aku janji sayang. " kata Britta disertai senyuman dan mengacak rambut gadis itu.

Gadis dengan rambut coklat yang sedang duduk di kursi roda itu Calla. Sekarang Britta dan Calla sedang berada di ruang tamu. Pukul 07.00 Calla merengek ingin ikut Britta ke rumah sakit, menemani sang pria yang akan bekerja. Tapi Britta tidak membolehkannya, karena di rumah sakit pasti banyak virus dari orang sakit yang berobat di sana.

Apalagi sekarang sedang booming tentang virus corona yang sudah menyebar ke indonesia. Britta saja terkadang merasa takut dan selalu waspada jika berkontak tubuh dengan pasien dan orang-orang di rumah sakit. Ia selalu memakai masker dan mencuci tangan dengan antisaptic.

"Kamu tidak akan lama kan pulangnya? " tanya Calla lagi yang belum merelakan Britta pergi bekerja.

Britta menghela nafas, ia berlutut mensejajarkan tubuhnya dengan Calla.

"Aku akan pulang lebih awal, habis itu kita akan makan berdua dirumah, bagaimana? " tanya Britta menggenggam tangan Calla.

Calla tersenyum senang, lalu gadis itu menjawab dengan anggukan yang lugu. Membuat nya semakin terlihat cantik.

"Gadis pintar. " puji Britta

Britta kembali berdiri, ia melihat ke arah jam yang menempel di dinding, sudah jam 07. 25. Sebentar lagi jam praktek kerjanya akan dimulai, ia harus cepat-cepat sampai di rumah sakit.

"Kalau begitu, aku berangkat ya. Kamu jangan lupa makan, istirahat yang cukup, jangan keluar rumah tanpa pengawasan siapa pun. Oke sayang? "

"Siap bos. " kata Calla dengan mempergayakan gaya hormat, itu membuat keduanya tertawa.

Sebelum berangkat Britta mengecup kening Calla dengan penuh kasih sayang, lalu ia pergi menggunakan mobil tanpa supir pribadi.

Calla melambaikan tangan dengan senyuman yang terukir indah, ia menatap mobil Britta dari depan pintu. Rasanya ia tidak rela Britta pergi, ia ingin sekali menghabiskan banyak waktu dengan Britta. Tapi pria itu sangat sibuk akhir-akhir ini, dan Calla harus bisa mengerti dengan kondisi ini.

Setelah mobil Britta sudah tidak terlihat di perkarang rumah, datanglah mobil berwarna merah. Calla sudah tau siapa orang yang berada di dalam mobil itu. Calla segera memundurkan kursi rodanya, dan ia berniat untuk menutup pintu. Tapi pintu itu sudah di tahan lebih dulu dengan seorang wanita memakai pakaian yang lumayan seksi.

My Private Doctor [21+]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt