Empat belas

69.2K 1.2K 82
                                    

Happy Reading!





Britta sudah mengatakan kan kalau adik sepupunya itu yang bernama Deon sangat amat meresahkan. Britta fikir sehabis Deon berkunjung ke rumah sakit cowo itu akan segera pulang ke rumahnya, ternyata Deon masih berada di rumah sakit ini.

Cowok ganteng itu sedang terlibat adu mulut dengan seorang perempuan yang di cap menyebalkan dari dulu, cewek itu tidak lain Aurel.

Entah sejak kapan kedua makhluk itu adu mulut sampai-sampai suara keduanya mengganggu pasien lainnya, hingga security pun turun tangan menengahi keributan itu.

"Udah di bilang Britta engga suka sama cewek modelan kaya lo juga." Deon yang di tahan oleh Britta masih berusaha maju-maju untuk mendekat ke Aurel yang di tahan oleh security.

Aurel menatap Deon sebal. "Sopan lo gitu sama yang lebih tua?"

Deon meledek Aurel dengan gaya bibir yang di monyong-monyong kan. "Sopan lah, gue ganteng." ujar nya.

Apa masalahnya sopan dengan ganteng Deon?!!!

"Nyebelin banget sih jadi cowok, ih!" Aurel menggerakan kedua tangannya seperti ingin mencakar Deon.

Deon yang sudah tidak di tahan Britta pun bergaya songong.

"Bacot lu nenek lampir. Pulang kek sono, spam aja di sini, engga berkepentingan sama sekali." ucap Deon dengan songong.

"Aku kesini ingin bertemu Britta, rumah sakit ini umum ya!"

"Iya emang umum, pengecualin buat lo."

"Kamu kenapa sih selalu ngeselin kalo sama aku hah?!"

"Ih lu bawel banget." Deon menyuruh security itu untuk menyeret Aurel keluar dari sini. "Pak keluarin aja nih dia, karungin sekalian kalo bisa." titah Deon.

Security itu mengangguk lalu membawa Aurel keluar dari rumah sakit dengan teriakan cewek itu yang meminta untuk di lepaskan dan juga sumpah serapah untuk Deon.

"Huuuu balik sonooooo..." lalu Deon tertawa bahagia melihat Aurel yang di seret paksa.

Bukan apa, Deon sudah tahu kalau Aurel kesini dan menemukan Britta bersama Calla cewek itu pasti akan mencari ribut.

Kalo kata Deon mah Aurel biang keributan.

"Heh Deon." Britta menyentuh pundak Deon membuat cowok itu meredekan tawanya.

"Apa ngab?" sahut Deon santai.

Britta hanya menggeleng melihat kelakuan Deon yang sengak itu.

"Pusing kakak sama kamu." kata Britta memijat pangkal hidungnya.

"Kalo Aurel gak digituin itu cewek bakal terus seenaknya Bang, jangan terlalu baik ah sama dia, nanti ngelunjak." seru Deon tersenyum manis.

Tak ayal Britta menyetujui ucapan Deon.

Dari dulu, tepatnya saat Britta masih berada di bangku sekolah Menengah Atas Deon memang tidak pernah menyukai Aurel, katanya sih dia sudah ada firast kalau Aurel itu gak baik.

My Private Doctor [21+]Where stories live. Discover now