Enam belas

57K 1.2K 151
                                    

Yang udah nungguin cerita ini dari lama maaf banget baru bisa updated lagi😭 kemarin marin sibuk pkl saya nya huhu,maaf banget yaaa.

Happy Reading!

*

**

Hari yang di tunggu pun tiba, yaitu hari dimana Britta dan Calla menggelar resepsi pernikahan nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari yang di tunggu pun tiba, yaitu hari dimana Britta dan Calla menggelar resepsi pernikahan nya.

Tidak banyak yang datang karena acara ini termasuk private, Britta yang memintanya untuk tidak mengundang banyak orang, hanya rekan kerja, teman bisnis, dan sanak saudara.

Acara resepsi di selenggarakan di halaman rumah dengan dekorasi yang sangat bagus dan indah. Itu semua ide Calla dan Britta.

Setelah akad nikah selesai, pendeta menyuruh kedua mempelai untuk mengucapkan janji suci.

Britta dan Calla jalan berdampingan dengan senyum kebahagiaan, menatap semua orang yang bertepuk tangan ketika dua makhluk yang baru saja terikat janji itu berjalan di karpet putih dengan bridesmaid yang menaburkan bunga mawar.

Suasana disana amat sangat membahagiakan, langit biru yang cerah dan angin yang menyejukan.

Britta menatap istrinya dengan tatapan teduh, ia belum percaya kalau mereka sudah menjadi suami istri. Istrinya sangat cantik sekali, entah bagaimana Britta mendeskripsikan perasaannya saat ini.

"Untuk kedua mempelai bisa mengucapkan janji suci." ujar Pendeta memberi arahan.

Britta mengambil nafas banyak-banyak lalu menghembuskan secara perlahan untuk merilekskan dirinya.

Menghadap ke tamu undangan sejenak, lalu kembali menatap sang istri yang sama gugup nya. Britta Smith mulai mengucapkan janji suci itu.

"Calla Cayson, aku mengambil engkau menjadi seorang istri, untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang sangat tulus." satu tarikan nafas Britta mampu mengucapkan janji itu tanpa ada kesalahan.

Suasana mulai menjadi haru. Berganti ke Calla yang tengah menahan air matanya, menatap penuh dalam ke sang suami. Ia mulai mengucapkan janji suci.

"Britta Smith, aku mengambil engkau menjadi seorang suamiku, untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang sangat tulus."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 30, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Private Doctor [21+]Where stories live. Discover now