Sembilan

100K 1.5K 29
                                    

Ayo dong pren vote biar ga sidder^^

Britta keluar dari ruang operasi, ia menghabiskan tiga jam di ruangan itu

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Britta keluar dari ruang operasi, ia menghabiskan tiga jam di ruangan itu. Peluh membanjiri pelipis serta helaan nafas panjang penuh kelegaan keluar dari mulutnya.

Sekarang sudah pukul lima sore, dia terlambat satu jam pulang karena menjalani operasi. Untung nya Britta sudah menghubungi telpon rumah dan berpesan kepada ART nya jika ia pulang agak lamban dari biasanya.

Britta melepas sarung tangan berwarna putih dengan bentuk karet dan membuang nya ketempat sampah.

Setelah itu, ia pergi ke ruangan untuk mengganti baju nya. Tinggal beberapa langkah lagi ia masuk ke ruang kerja, suara ribut-ribut dari meja administrasi membuatnya melihat apa yang terjadi.

Britta berdecak kesal, "Dia lagi... "

Dengan malas Britta melangkah mendekati perempuan berpakaian agak terbuka itu yang sedang teriak-teriak dengan wajah merah, menahan emosi.

"SAYA ITU CALON ISTRINYA BRITTA, JADI BIARKAN SAYA BERTEMU DENGAN NYA!!"

"Maaf nyonya, Dokter Britta sedang menjalani rangkaian operasi, jadi tidak bisa di ganggu. "

"Yauda saya tunggu disini saja, toh, saya mau pulang bersama Britta. "

"Terserah saja. " orang yang mengurus di bagian administrasi itu pasrah, lebih baik dia mengalah daripada harus berdebat dengan wanita yang di cap 'gila' oleh Britta.

Aurel bersedekap dada, menaikan dagu nya angkuh. Dia lalu duduk di kursi ruang tunggu.

"Kamu sedang apa Aurel? "

Senyum Aurel mengembang, dia bangkit berdiri, mendekat ke arah Britta. "Aku menunggu kamu. "

"Gak jelas. " cibir Britta hendak pergi. Tapi Aurel menahan tangannya yang segera di tepis oleh Britta.

"Jangan sentuh! " peringat Britta.

Aurel terkekeh, lalu gadis yang terlihat lebih dewasa karena makeupnya itu melepaskan pelukan pada lengan Britta. "Oke, oke. Jangan galak-galak dong Britta. " ujar Aurel dengan nada manja.

Dalam hati Britta berdecih, "Kalau tidak ada yang ingin dibicarakan aku ingin pergi. "

"Apa boleh aku menumpang d mobil mu? "

"Kamu orang kaya, punya mobil banyak, duit juga banyak. Kenapa masih numpang kalau mampu? " Britta berucap sinis. Biarkanlah kata-kata nya sedikit menyakitkan dan membuat Aurel sadar diri.

My Private Doctor [21+]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora