Chapter 7 : Tidak Masuk Akal

59 11 0
                                    

Hari ini Chandra bangun lebih pagi dari biasanya, jam 07.00 ia sudah ada di meja makan dengan seragam sekolah yang sudah terbalut rapi di tubuhnya.

Biasanya jam segini anak itu masih berada dibawah selimut, menggulung dirinya di atas kasur yang empuk.

Hari ini hari Senin, dirinya harus bangun lebih awal karna nanti akan ada upacara. Pagi itu Mama sedang menyiapkan sarapan. Rencananya setelah selesai sarapan Chandra mau langsung berangkat ke sekolah, tapi ia tidak tau dimana keberadaan kunci motornya yang sedari tadi sudah ia cari kemana-mana.

Ia mencari kunci motor itu ke sana kemari, setelah beberapa lama berusaha mencari, akhirnya dia ingat, kalau semalam Raka sempat meminjam motornya dan saat Raka pulang dirinya sudah tertidur, jadi ia tidak tau dimana Raka meletakkan kunci motor miliknya itu.

Sedangkan saat ini Raka belum bangun, apa dia harus membangunkannya?

Menghela nafasnya, Chandra naik ke atas untuk membangunkan abangnya itu.

"Bang, bang Raka oi bangun, kunci motor gua dimana?" ucapnya.

Lelaki berkulit tan itu berusaha membangunkan Raka, namun yang dibangunkan malah tidak menggubris perkataan Chandra.

"Oi bang bangun oi, Astaghfirullah al azim lo tidur kayak orang mati, sumpah!" ucapnya mulai kesal.

Sedangkan Raka tetap tidak bangun.

"Nggak bangun? Oke bentar ya"

Chandra kembali turun ke bawah.

"Ma, garamnya aku pinjem bentar ya" ucapnya pada Mama.

Anak itu mengambil tempat garam lalu langsung membawanya ke atas.

Mau apa bocah tengil itu dengan garam?

Ia membuka pintu kamarnya dengan perlahan agar tidak menimbulkan suara.

Mendekati Raka yang sedang tertidur dengan mulut yang sedikit terbuka.

"Nggak mau bangun kan? Makan nih garam" ucapnya, memasukkan satu sendok penuh garam ke mulut Raka, "Mampus lo"

Sontak Raka langsung bangun, jelas ia merasa keasinan, pemuda itu meludah-ludahkan garam yang ada di mulutnya.

Jika kalian melihatnya, pasti kalian akan merasa kasian.

Sungguh! Chandra memang sangat usil!

"Lo apa-apaan sih?! Cari masalah pagi-pagi" ucap Raka yang merasa kesal.

Jelas, jelas saja dia kesal!

"Apa-apaan apanya? Tidur kaya orang mati, lo tuli apa gimana?"

"Eh bangke jelas-jelas lo ya yang salah, pakek ngatain gua lagi, bener-bener ya nih bocah, kena azab mampus lo!"

"Dih? Selow dong, gausah ngegas" Kesalnya."Kunci motor gua mana? Lu kan yang pakek motor gua semalem?"

"Noh, ambil sendiri di atas meja sana" jawabnya.

Kemudian Raka kembali menarik selimut dan memejamkan matanya.

Chandra menuju meja dekat lemari yang berada di hadapan kasur miliknya. Mencari-cari kunci tersebut, tapi tak dapat ditemukan.

Entah mata Chandra yang tidak fokus mencari, atau kunci itu memang tidak ada di sana.

"Bang dimana sih, kok nggak ada?" tanyanya sambil mengacak-acak barang di atas meja.

Dengan kesal, Raka kembali bangun.

"Ahh itu di atas meja! Mata lo gimana sih!?"

"Mana? Nggak ada! Lo liat aja sendiri, sini kalo nggak percaya" ucap Chandra menyuruh Raka untuk melihatnya sendiri keberadaan kunci motor tersebut.

Diary of Chandra || Haechan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang