Chapter 14 : Caper atau Laper?

30 8 0
                                    

Siapa yang tidak kenal Pak Burhan? Guru yang paling disegani di sekolah tempat Chandra belajar.

Setelah beberapa hari yang lalu Chandra menyelesaikan tugas catatannya yang tiga bab tanpa ringkas, Pak Burhan kembali memberikan tugas sekolah kepadanya, namu kali ini berkelompok, dan dirinya satu kelompok dengan Nana dan Rendi (mereka yang meminta).

Kini Nana dan Rendi sudah berada didepan pintu rumah Chandra yang masih tertutup rapat.

Tok, tok, tok

Nana mengetuk pintu, namun tidak ada yang membukanya, apakah Nana kurang mengetuknya?

Tok, tok, tok!

Dengan emosi Rendi mengetuk pintu tersebut, lebih kuat lima kali lipat dari Nana mengetuk tadi.

"iya-iya bentar! Buset dah jebol pintu rumah gua"

Yap berhasil!

Ceklek

"Mak gua kaga minjem uang ama rentenir, jadi pergi aja sono lu bedua"

Bukan Chandra yang mengetuk pintu, tetapi Jamal, pria itu tidak mengenali dua manusia yang ada di depannya itu.

"Bang, ada Chandra?" Tanya Rendi.

"kenapa-kenapa?! Adek hua minjem uang berapa ke rentenir!?" Tanya Jamal agak panik.

"yaelah gua bukan rentenir bang, mana ade rentenir secakep gua gini" jawab Rendi membanggakan dirinya.

"Buat apa lo bedua cari adek gua subuh-subuh!? Mau ngajak dia tawuran lo bedua!?" Ucap Jamal menuduh.

"buset anjir nih orang bawaannya emosi mulu dari tadi"

"habisnya lo bedua, udah pergi ke rumah orang subuh-subuh, ngetuk pintu nggak ngotak, liat noh ada bel!"

"ya sorry bang, nggak keliatan gua"

"mata lo lonjong, bel segede kapang kaga keliatan"

"kenapa ribut pagi-pagi?" Mama dari dapur berjalan ke depan pintu untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

"oi dah dateng?"

Belum sempat Jamal menjawab, perkataannya sudah dipotong oleh Chandra yang baru saja turun dari kamarnya yang berada di lantai atas.

"wah bestie, bantuin gua dong, abang lo nih marah-marah mulu kek satpam komplek" ucap Rendi ceplas-ceplos.

"ape lo kate!?" ucap Jamal yang merasa jengkel dan kesal, rasa ingin mensleding Rendi semakin tinggi.

"ehh maap Bang, keceplosan, hehe" jawab Rendi meyengir.

"Ini temen kamu Chan?" tanya Mama begitu Chandra sampai kehadapannya.

"iya Ma" jawabnya.

Tanpa perlu di suruh, Rendi dan Nana langsung menerobos tubuh Jamal yang berdiri di pintu, membuat lelaki tinggi itu menggeram kesal.

"Assalamu'alaikum tante" ucap keduanya tersenyum manis, mencium punggung tangan Mama.

"Waalaikumussalam" jawab Mama yang juga tersenyum, mengelus pucuk kepala kedua teman anaknya itu.

"Mak lo cantik ya Chan" ucap Rendi berbisik di samping Chandra.

"nggausah suka-suka sama Emak gua lu" jawab Chandra cepat.

Pembicaraan antara keduanya itu tak luput dari pendengaran Jamal yang jelas masih berdiri di sana.

"pipis dulu yang bener, nih pipis belom lurus udah suka sama Emak gua" Ucap Jamal lalu pergi dari sana.

Diary of Chandra || Haechan [REVISI]Where stories live. Discover now