Chapter 21 : Gua Suka Dia

47 6 0
                                    

Dua bulan yang lalu...

Chandra duduk di kantin, menyantap sepiring mie goreng yang ia pesan pada buk Ani tadi. Anak itu tidak sendiri tentunya, ia bersama dengan Rendi.

Oh ya, Nana tidak datang ke sekolah dikarenakan neneknya meninggal dunia yang mengharuskan dirinya untuk pulang kampung.

Suasana kantin sangat ramai, suara para murid yang memesan makanan terdengar sangat riuh di telinga.

"Udah siap tugas lo? Habis pose masuk Pak Budi," Chandra berucap disela makannya.

"Udahlah, gua bukan makhluk sejenis lo."

Ucapan Rendi itu membuat mata Chandra secara refleks melebar. "Maksud lo apaan?"

"Makhluk PEMALAS."

Ingin sekali rasanya Chandra memukul Rendi.

"Oh ya, si Kirana mane? Tumben kaga keliatan ntuh bocah."

Namun perkataan terakhir Rendi membuat Chandra mengurungkan niatnya itu.

Dia jadi memikirkan wanita itu sekarang.

"Kirana tipes, masuk rumah sakit," ucapnya.

Kening Rendi mengerut, namun sedetik kemudian kerutan itu hilang.

"Pantes kaga keliatan," ucap anak itu setelahnya.

"Nggak jenguk?" Tanyanya lagi.

"Entahlah, tapi katanya ada adiknya," jawab Chandra sebagaimana yang Kirana katakan padanya.

"Chan, lo suka sama Kirana?"

Uhuk!

Uhuk!

Rendi secara refleks langsung memberi Chandra minum yang langsung diterima oleh anak itu, menyesap seluruh es teh manis itu hingga menyisakan plastik kosong dengan sebuah sedotan yang membantunya untuk minum.

Oh ayolah, sedari tadi Chandra terus terkejut mendengar penuturan dari Rendi.

Chandra menatap Rendi.

"Kenapa lo bisa nanya gitu?" Chandra bertanya saat di rasa pertanyaan Rendi barusan tidak pernah di dengarnya dari orang lain.

"Mungkin orang yang baru ngeliat kalian bakal ngira kalo lo sama Kirana pacaran."

Hah?  Apakan itu benar?

"Gua nggak tau Ren, gua nggak tau gua suka sama dia apa nggak"

"Dasar bocah ep ep lo, sama perasaan sendiri aje bingung," ucap Rendi.

"Yaampun Ren congor lo."

Rendi menyengir.

"Kalo lo memang bener-bener suka sama dia, gua rasa lo harus bilang deh, ntar keduluan sama orang lain mampus lo."

Mendengar itu, Chandra menatap Rendi tidak suka.

"Nggak semudah itu, gua harus bener-bener yakin sama perasaan gua, gua nggak mau nyakitin dia kalo semisalnya gua udah pacaran sama dia dan ternyata dia bukan orang yang gua suka, tapi gua cuma sebatas seneng doang karna dia temen yang asik bagi gua."

"Ntar dulu, emang lo yakin bakal diterima? Udah halu aje lo bakal pacaran sama dia," Rendi memang sangat senang berkata pedas.

"Lo nggak liat gitu? Kalo di sekolah ini gua yang paling ganteng?"

Diary of Chandra || Haechan [REVISI]Where stories live. Discover now