Part 13

196K 5.8K 100
                                    

PART 13

Mobil Steven berlalu. Dengan perasaan yang masih berkecamuk, Dina melangkah menyusuri pekarangan rumah. Ia tidak tahu apa yang mesti dilakukan. Tadi setelah memilih cincin, Steven mengajaknya makan malam, dan Dina tidak mampu menyuarakan protesnya sama sekali. Entah karena tahu hal itu akan percuma, atau sebenarnya diam-diam ia mulai menerima keinginan pria itu agar mereka bertunangan dan menikah.

Suara mesin mobil yang terdengar berhenti membuat Dina menoleh. Ia terdiam saat melihat seorang pemuda tampan keluar dari mobil, berjalan menghampirinya dengan senyum lebar.

"Dina," sapa Niko hangat.

"Halo, Nik."

"Baru pulang kerja?"

Dina mengangguk kecil. Ia mengajak Niko untuk mengikutinya ke rumah.

"Ayo, masuk," ajak Dina saat tiba di teras.

Mereka melangkah berbarengan ke ruang tamu.

"Duduk dulu, Nik."

Dina bersiap membuatkan kopi untuk Niko ketika ibunya keluar dan seketika berteriak senang melihat siapa yang duduk di sofa ruang tamu.

"Niko? Apa kabar? Kapan pulang? Wah, lama tidak bertemu."

"Kabar baik, Tante. Tante bagaimana?"

"Baik, Nik. Ayo silakan duduk," ajak Tania, ibu Dina.

Dina tersenyum pahit. Dari dulu ibunya memang sangat menyukai pembawaan Niko yang santun.

Dina berpamitan membuatkan minuman. Saat ia kembali ke ruang tamu sambil membawa segelas kopi, ibunya dan Niko tampak bercerita dengan hangat.

Dina merasakan hunjaman rasa pedih di hati. Dari pembicaraan mereka yang terakhir, Niko jelas ingin kembali merajut tali kasih mereka yang terputus. Lalu bagaimana dengan Steven? Dina ingat pria itu sudah memesan cincin untuk pertunangan dan pernikahan mereka.

Terlepas dari itu semua, yang paling membingungkan adalah, ia sendiri tidak tahu siapa yang akan dipilihnya. Niko atau Steven? Ia tergoda kembali menjalin hubungan asmara dengan Niko, tapi takut rasa sakit akan menderanya lagi. Prahara itu pastinya masih membentang di antara mereka.

Sementara Steven... meski pria itu membuatnya jengkel dengan keputusan sepihaknya, Dina tidak memungkiri, Steven membuat dadanya bergetar. Steven mengisi mimpi-mimpinya di malam hari...

***

Bersambung...

partnya pendek2 :( maafin

minta vote dan komen :(

Love,

Evathink

Menjadi Kekasih Bos [tamat-part lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang