Part 19

185K 5.1K 63
                                    

Met baca^^

Btw
Versi tamat + EKSTRA PART(berupa EPILOG) cerita ini tersedia versi cetak dan ebook.

Versi cetak, ready stock, bisa order di saya, WA 08125517788

Versi ebook tersedia di GOOGLE PLAY BUKU.

____________________________________

Note : cerita akan dilanjutkan di wattpad sampai TAMAT
____________________________________

Note : cerita akan dilanjutkan di wattpad sampai TAMAT____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teman2,Untuk kamu yang ingin beli ebook, ada banyak cara :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Teman2,
Untuk kamu yang ingin beli ebook, ada banyak cara :

* GOPAY
Download dulu aplikasi gojek, isi saldo gopay. Nanti metode pembayaran ini akan otomatis muncul.

* Gpay (google pay)
Beli voucher google play di shopee atau yang lainnya. Lalu masukkan kode yang didapat ke menu "tukarkan kode"

*Pulsa

*alfamart or indomaret

PART 19

Dengan hati berbunga-bunga, Dina keluar dari mobil Steven. Pria itu pergi setelah mengecup lembut sudut bibirnya. Sebenarnya Steven ingin mampir, tapi Dina menolak dengan alasan lelah dan ingin istirahat.

Cahaya matahari sore bersinar lembut menerpanya. Sambil bersenandung kecil, Dina mengayunkan langkah kaki menuju rumah. Hatinya dipenuhi emosi suka cita dan lega. Hari ini ia telah membuat keputusan menerima Steven.

"Dina."

Langkah Dina terhenti. Ia menoleh. Tampak Niko berdiri di antara pohon-pohon bunga di halaman.

"Nik, dari mana? Aku tidak melihat mobilmu."

"Aku parkir di seberang sana," kata Niko sambil menunjuk tempat mobilnya terparkir.

Dina mendesah dalam hati. Berarti Niko sengaja menunggunya pulang, dan pastinya pria itu melihat ia diantar oleh Steven.

Dina mengajak Niko duduk di kursi santai di teras. Hanya ada satu meja kecil yang memisahkan mereka.

"Bosmu tampan," ujar Niko tiba-tiba.

Dada Dina berdebar. Apakah Niko menyindirnya? Tapi tidak, Niko bukan tipikal orang yang sinis.

"Ya." Dina menunduk dan memainkan jemarinya di atas pangkuan.

"Dina."

Dina terkejut saat merasakan Niko menggenggam tangannya. Ia mengangkat wajah, menatap pria itu dengan perasaan berkecamuk.

"Aku merindukanmu," bisik Niko lembut.

Dina menahan napas, tidak tahu harus bagaimana merespons pernyataan itu.

"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat jika kau tidak lelah," imbuh Niko.

Hati Dina tersentuh melihat wajah Niko yang selalu lembut dan tenang. Jauh di dalam hatinya, Dina merasa rapuh. Ia telah mengambil keputusan menerima Steven, tapi kini setelah bertemu Niko lagi, ia kembali luluh.

Dina tersenyum samar. Mengabaikan rasa lelahnya, ia berkata, "Baiklah, aku mandi dulu kalau begitu."

Niko tersenyum lebar menyambut jawaban Dina.

"Ayo masuk," Dina mengajak Niko ke ruang tamu. Setelah menghidangkan segelas kopi hitam panas, ia pun ke kamar dan mandi.

Sementara Dina mandi, Niko mendatangi ibu Dina yang sedang sibuk memasak. Seperti biasa, mereka heboh bertukar cerita.

***
Bersambung...
Jangan lupa vote dan komen ya, kawan2.
Tq.

Evathink


Menjadi Kekasih Bos [tamat-part lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang