-GOMBALAN ADEL

1.3K 163 12
                                    

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.


8. Gombalan Adel

"HAHH?"

Adel heran, bisa-bisanya Louis mengajaknya. Bukannya bagaimana, hanya saja ini terlalu tidak masuk akal menurutnya. Pikiran negatifnya mulai muncul. Walaupun Adel pecinta cogan tetapi gadis itu tidak akan seenaknya mengikuti ajakan Louis dan Ryan.

Risa yang berada di samping Adel juga meneguk salivanya kasar, diam-diam dia mencubit paha Adel lalu melototkan matanya.

"Adel boro-boro ke Yogyakarta, beli cilok gak pamit aja tante Gatha sama om Husain udah panik setengah mampos," gumam Risa, meringis kecil.

Mereka mendengar gumaman Risa, Ryan yang sejak tadi menjadi pendengar baik kini mengerutkan keningnya. Lelaki bernetra hazel itu terlalu bingung dengan ucapan Risa. "Apa?"

Adel membuang nafasnya kasar, "ayah sama bunda gak bakal izinin," ucap Adel memperjelas.

"Mama?" Tanya Louis.

Adel mengangguk mantap, "kalian ngajak gue ke Yogyakarta ngapain sih? Nyulik gue ya? Ngaku lo!" Ucapnya tanpa basa-basi.

"Aku sama Ryan cuma nawarin, kita cari teman ke candi ... " Louis mengerutkan keningnya lupa.

"Candi?" Tanya Adel, walaupun dia yakin pasti yang dimaksud adalah candi Borobudur.

Louis melirik adiknya yang kini mengangkat bahu, ikut berpikir juga.

"Candi temple," celetuk Ryan, kedua tangannya direntangkan layaknya membentuk bangunan besar dengan kedua mata yang berbinar.

Risa tertawa geli, "candi 'kan emang temple ege!"

"Ngajakin ke sono tapi gak tau nama candinya apa." Adel mendengus pelan.

Louis masih berpikir, padahal lelaki bertubuh jangkung tadi sangat hafal namanya. "Candi Borr—"

Risa dan Adel mengangguk antusias, "dikit lagi dikit lagi."

"Candi megah?" Celetuk Ryan lagi, demi apapun saat ini tangannya sangat gatal untuk mencarinya di google.

"Bisa jadi bisa jadi!" Sahut Adel dan Risa kompak.

Kedua perempuan itu tertawa bersamaan karena melihat wajah polos Louis dan Ryan.

"Candi Borobdur?" Tanya Louis.

Adel menggeleng pelan, "not borobdur. It's Borobudur." Koreksinya.

"Ya itu maaf lupa," ucap Louis dengan kekehan.

Seketika mata Risa membulat, Adel yang melihat itu kini terbatuk-batuk. Wajah Louis yang tertawa membuat hampir seisi rumah makan yang melihatnya mendadak diam.

Kondisi Adel saat ini ibaratkan si ipin yang akhirnya mendapatkan ayam goreng favoritnya. Bahkan telinga Adel menerima dengan sangat baik suara Louis. Perempuan itu kini salah fokus dengan bibir merah milik Louis.

Love U my British Boy! [END✓]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu