-EVELLINE

749 88 8
                                    

36

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

36. Evelline

"Dia siapa?" Tanya Louis pada neneknya dengan mata yang masih memandangi remaja seumurannya.

Nenek mengikuti arah pandang Louis lantas tersenyum, "ternyata kamu lupa teman masa kecilmu ya?"

Lelaki itu menelisik kembali pandangannya pada sosok yang masih setia di ujung pintu rumahnya. Rupanya dia teman masa kecil yang dahulu kala selalu mengajari Louis berbicara bahasa Indonesia. Ingin rasanya dia menerobos pagar rumah itu, namun harus terurungkan karena sepertinya perempuan itu banyak berubah.

"Sampai kapan kamu mau berdiam diri diluar seperti itu?" Tanya nenek melihat Louis yang masih melamun.

Louis segera mengikuti sang nenek. Sekali lagi sebelum benar-benar masuk, lelaki itu kembali menatap rumah yang berada disebelahnya. Tubuhnya tersentak saat pandangan mereka bertemu. Seakan ada magnet yang menarik keduanya, mereka belum melepas pandangan masing-masing. Hingga kelopak mata yang terias dengan bulu mata lentik milik perempuan itu berkedip beberapa kali dan segera berlari, memasuki rumahnya tanpa bertegur sapa sekalipun.

Louis hanya mengangkat kedua bahunya acuh lantas kembali melangkahkan kakinya.

"Sekolah kamu gimana? Masih belum kelulusan kan?" Tanya nenek sembari meletakkan secangkir susu jahe dan menyuruhnya minum.

Louis tak menyahut, lelaki itu sibuk untuk meneguk minuman hangat favoritnya.

"Karena hampir kelulusan, jadi kepala sekolahku disana melarang untuk keluar. Jadi terpaksa aku melanjutkan dengan sistem online," jawab Louis.

"Grandma dengar, kamu telah berdamai dengan momy-mu?" Lelaki itu hanya mengangguk, tak ingin melanjutkan topik obrolannya.

"Aku mau ke kamar dulu." Nenek hanya menghela napas pelan. Ada rasa bahagia saat cucu pertamanya telah memaafkan sang ibu. Tapi disisi lain, beliau sedih mengingat anak mereka yang hancur akibat perceraian.

Lelaki itu menutup pintu kamarnya. Membuka kaos yang ia kenakan hingga menampilkan dada bidangnya yang kekar dan perut yang membentuk sempurna. Louis mengambil handuk lantas menghidupkan shower. Ia biarkan air tetes demi tetes tersebut membasahi seluruh permukaan tubuhnya. Matanya memejam, berusaha untuk menepis beberapa masalah yang ada didalam benaknya.

Usai berganti pakaian. Ah ralat, hanya mengenakan celana sweetpants berwarna abu-abu lelaki itu membuka pintu yang terhubung dengan kamarnya. Tubuhnya tersentak saat melihat sosok yang berdiri tak jauh darinya dengan senyum mengembang.

"Hai bestie!" Sapa seorang gadis dengan sedikit kikuk.

Evelline Aleyra. Teman masa kecil seorang Louis Chevalier. Teman yang suka mengajari banyak hal tentang negara ini. Gadis kecil yang dulu selalu dikepang dua dengan gigi gingsul yang selalu ia pamerkan saat tertawa kini berubah menjadi sosok remaja yang sangat anggun. Rambut hitam legam itu bergelombang sempurna hingga menjuntai indah. Tubuhnya semakin tinggi saja, dan kaki jenjangnya terekspos sempurna karena ia hanya mengenakan balutan dress diatas lutut.

Love U my British Boy! [END✓]Where stories live. Discover now