tigapuluh lima 🎗. tebakan yang aneh

130 21 17
                                    


🎗🎗🎗

-oOo-

"J-jadi gimana dong? Gue gak bisa ikut turnamen?" Lirih Aldi.

"Gini, Al. Saran gue mending lo diurut aja." Saran Dinar.

"Dih ogah ah. Gue gak biasa diurut, kalo sakit gimana?" Melas Aldi.

"Lebay lo! Sakit ketimbang bentaran dong. Mau lo sakit mulu tuh kaki? Atau mau gue amputasi aja?" Salsha mengutarakan saran terbaik nya.

Aldi membelalakan matanya terkejut. Ia menggeleng kuat. "Jahat lo, Sal."

"Makanya jangan lebay. Gue punya kenalan tukang urut. Pulang sekolah kita kesana." Ujar Salsha.

"Tap--"

"Hmmmm." Salsha langsung memotong ucapan Aldi kemudian melotot kearah nya dengan tampang menyeramkan. Aldi merengut.

"Iya deh." Wajah Salsha kembali berubah menjadi ceria. Ia mengusap puncak kepala Aldi.

"Nah gitu dong. Anak pintar."

"Lo pulang aja ya. Ntar gue suruh temen-temen lo buat antar lo pulang." Ujar Salsha.

Aldi menggeleng. "Gak mau. Gue gak mau kakak tau."

Salsha mengerutkan dahi nya. "Lah? Kenapa emang nya?"

"Bisa-bisa dia yang ngurut kaki gue. Udah mah gue tau banget dia kalo ngurut pasti sakit banget." Cerocos Aldi.

Salsha menjentikan jari nya. "Nah! Kenapa gak bilang dari tadi! Kalo gitu kak Rara aja yang ngurut, oke?"

Aldi memelas. "Yah Sal. Ini lebih menakutkan dari ketemu hantu."

"Yaelah, dia kan kakak lo sendiri."

"Dia itu sebelas-duabelas sama kak Ros dikartun upin ipin itu." Tukas Aldi.

"Parah lo. Gue bilangin baru tau rasa lo." Ancam Salsha disertai kekehan nya.

"Y-ya jangan lah. Gila aja, bisa dikunciin digudang gue." Gerutu Aldi.

"Ke lapangan aja yuk." Ajak Aldi.

"Tapi kaki lo--"

"Lo cukup disamping gue aja. Gue gak papa kok."

"B-beneran?" Ragu Salsha.

"Iya, jangan banyak bacot aelah kesel gue lama-lama."

Salsha mendengus. "Kek nya lo lagi PMS, ya?"

-oOo-

"Sekarang kita akan mengadakan permainan--"

"Loh? Lo gapapa, Al?" Heboh Fahmi dan langsung menghampiri Aldi yang kini sudah terduduk dilapangan.

"Yaelah lebay amat sih kalian."

"Kak Al gapapa?" Aldi melirik kesalah satu peserta MOS dan ia tersenyum saat melihat Lisa yang kini duduk tak jauh dari tempat nya duduk.

"Ehh si kutu duduk disini ternyata." Seru Aldi.

"Ihh, kenapa harus kutu?" Rengek Lisa.

"Yaudah kodok aja mau?"

"Hah kodok? Ihh jangan dong. Lisa kan paling geli sama kodok."

"Woy! Woy! Ini mau lanjutin atau mau reuni keluarga?" Sindir Salsha.

"Santai dong mba."

"Oke jadi kita--"

"Sahabatku!!" Terdengar suara berteriak dari orang yang sedang menghampiri mereka dengan berlari.

Love Or Hate(End)Where stories live. Discover now