tigapuluh sembilan 🎗. hampir saja

134 19 10
                                    


-oOo-

"Enggak! Enggak, ini gak boleh dibiarin. Gue bisa abis, g-gue bisa masuk penjara! Gue gak mau masuk penjara! You are dead, Bayu! You are dead!"

Bayu mondar mandir dilantai kamar nya. Ia berfikir dengan keras. Sungguh ia takut bila kejadian yang menimpa Salsha terbongkar. Ia tak mau masuk penjara.

"Ayo berfikir Bayu, berfikir!" Bayu memukul-mukul kepala nya.

"Oh iya, gue harus minta bantuan sama anak-anak yang lain." Ia meraih ponsel nya dan langsung menghubungi teman se-geng motor nya.

"Halo? Dito?! Dito bantuin gue--"

"Bantuin apaan sih?! Gue tau lo hampir bunuh orang kan? Gue gak mau ikut-ikutan. Gue gak mau masuk penjara! Selesaikan masalah lo sendiri!"

"Tapi Dit--"

Tutt tutt

"Arghhh!" Bayu melemparkan ponsel nya keatas kasur.

"Gue harus berfikir gimana caranya supaya gue gak dipenjara."

-oOo-

"Maafin Lisa kak Ghena. Lisa gak tau harus gimana sekarang. Lisa bingung, Lisa takut." Lisa, gadis itu sedang terisak ditaman rumah sakit.

"Lisa?" Lisa terkejut saat Sultan duduk disebelahnya.

"K-kenapa kak?" Buru-buru Lisa menghapus jejak airmata dipipi nya.

"Lisa kalo ada masalah bilang sama gue. Siapa tau gue bisa bantu. Atau ada sesuatu yang buat lo tertekan. Bilang aja sama gue." Ujar Sultan.

"Bilang apa enggak, ya." Batin Lisa menimang-nimang terlebih dahulu.

"Oh iya, tadi gue denger lo minta maaf sama Ghena. Emang nya Ghena kenapa? Trua lo kaya nyebut nama Salsha juga." Ucap Sultan membuat Lisa terkejut apa Sultan mendengar semua nya?

"Ngomong aja sama gue, Lisa." Ucap Sultan.

Tiba-tiba Lisa berdiri dari duduk nya membuat Sultan ikut bangun dari duduk nya. "Kak! Lisa udah bilang, Lisa gapapa! Berhenti nanyain hal yang gak penting kaya gini."

Sultan sempat terkejut saat Lisa membentak nya. Kenapa gadis itu menjadi sensitif. Apa ada yang mengganggu pikiran nya? Entahlah.

"Kenapa lo jadi marah? Gue kan cuman nanya aja." Ujar Sultan.

Sultan membulatkan matanya saat Lisa tiba-tiba memeluk nya dengan erat. "Lisa takut kak," lirih nya.

Sultan pun dengan ragu membalas pelukan gadis itu. Ia mengusap punggung gadis itu berusaha menenangkan.

"Takut kenapa?"

"Lisa takut kalo kak Bayu apa-apain kak Salsha. Lisa bingung harus gimana." Gadis itu sedang terisak sekarang.

"Kenapa sama Bayu? Dia apain lo? Jawab gue, Lisa." Sultan menggoyang-goyangkan bahu gadis itu.

"Tapi Lisa takut buat jujur! Lisa takut! Takut banget!" Teriak nya.

Sultan pun kembali memeluk Lisa dengan erat. Ia harus menenangkan gadis ini dulu. Setelah Lisa sudah lebih tenang mereka pun terduduk kembali dibangku taman rumah sakit.

Love Or Hate(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang