empat puluh 🎗.razia

153 21 14
                                    


🎗🎗🎗

-oOo-

Seminggu telah berlalu bersamaan dengan Bayu yang sudah mendekam didalam penjara selama seminggu. Dia terbukti bersalah saat Fahmi menyerahkan rekaman cctv toko bunga di lokasi kejadian dan juga Lisa dan supir nya menjadi saksi sehingga Bayu tidak bisa mengelak lagi.

Seminggu ini juga keadaan Salsha sudah lebih membaik. Itu karena doa dari orang-orang tersayang. Hari ini Salsha sudah boleh sekolah. Gadis itu sudah sangat bersemangat. Bahkan sekarang ia menggenggam tangan Aldi dengan erat saat berjalan dikoridor sekolah.

"Oh iya Aldi gue masakin bekal buat lo. Dimakan ya jangan sampe enggak." Sebelum masuk kedalam kelas nya Salsha tak lupa memberikan kotak bekal makanan kepada Aldi karena tadi pagi ia sudah memasakan nya khusus untuk Aldi.

"Wah tumben nih." Aldi pun menerima kotak makan yang Salsha berikan.

"Bukan nya makasih malah bilang tumben." Salsha mengerucutkan bibirnya.

Aldi pun terkekeh pelan. "Iya makasih sayang, calon ibu dari anak-anak ku."

Salsha tersenyum malu. "Ih udah sana masuk kelas. Gue malu ih." Salsha mendorong bahu cowok itu dengan gemas.

Cowok itu terkekeh pelan. Ia pun berjalan menjauhi Salsha namun setelah itu dia berteriak. "SAMPAI NANTI SAYANG!"

Mampus!

Salsha mendelik kearah Aldi yang sudah menjauh. "ALDI MALU-MALUIN!" Namun hanya dibalas tawa keras dari Aldi.

Ia pun buru-buru masuk kedalam kelas nya untuk menghindari tatapan dari para murid. Setelah masuk ke kelas Salsha langsung mendapat teriakan serta pelukan dari Qilla dan Sella.

"SALSHA!" Mereka bertiga pun berpelukan seperti teletabis. Kemudian mereka melepaskan pelukan nya.

"Buset dah kalian erat banget meluk gue nya." Protes Salsha. Refleks mereka melepaskan pelukannya.

Brak!

Pintu digebrak bersamaan dengan seorang gadis yang baru saja masuk. Ia nampak terengah-engah. Ia menatap Salsha dengan tajam. Ia Ghena, ia mengerucutkan bibir nya saat Salsha meninggalkan nya diparkiran.

"Ihh kok gue ditinggalin sih. Bete banget gue. Gini nih kalo udah ada pacar lupa sama adik nya." Cerocos Ghena hingga semua yang berada dikelas terheran heran karena mereka tidak pernah melihat sifat Ghena yang cerewet dan menggemaskan seperti ini.

Perlahan ia mendekati Salsha dan melipatkan kedua tangan nya didepan dada. "Lo gimana sih, Sal? Masa gue yang jomblo ini disuruh jalan sendiri. Sedangkan lo punya pacar ini gak adil."

Lagi-lagi semuanya hanya bisa menganga menyaksikan drama didepan nya ini. "Eh iya lupa, kakak maksud nya." Cengir Ghena.

Sedangkan Salsha pun hanya bisa tertawa menyaksikan tingkah Ghena. "Kalo mau cari pacar terima aja Fahmi." Celetuk Salsha.

Ghena merubah raut wajah nya. Ia seperti menahan senyum. Yang menyaksikan pun masih tidak menyangka akan menyaksikan pemandangan langka seperti ini.

"Ih udah ah, gue jadi pengen ketemu Fahmi." Celetuk Ghena namun dengan cepat ia membulatkan matanya sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan nya. Menyesali apa yang ia ucapkan tadi, keceplosan.

Love Or Hate(End)Where stories live. Discover now