tigapuluh enam 🎗. kecoa!!!

154 19 9
                                    


🎗🎗🎗

-oOo-

"Udah?" Tanya Aldi tidak percaya.

"Coba gerakin." Pinta Rara. Aldi pun menggerakan kaki kanan nya dan memang benar rasa sakit nya berkurang tidak sesakit tadi.

"Udah enakan?" Tanya Salsha.

"Agak ngilu dikit sih." Ungkap Aldi.

"Kaya nya acara nanti malam kita adain kecil-kecilan dulu aja ya. Keluarga besar aja yang datang. Soal nya kalo mewah takut nya Aldi kesulitan." Ucap Risa.

"Iya tante, gapapa kok. Kita adain sama keluar aja gak udah ngundang banyak-banyak." Setuju Salsha.

"Tolong bilangin sama keluarga kamu, ya." Salsha pun hanya mengangguk sebagai respon.

"Yaudah tante kedalam dulu, ya." Mereka semua pun mengangguk kemudian Risa pun beranjak untuk menuju kamarnya.

Salsha dengan jahil nya menepuk kaki Aldi yang sedang sakit membuat Aldi menjerit akibat ulahnya. "Sakit kampret!"

"Ya maap." Salsha pun terkekeh.

"Kamu hebat banget deh, ayang." Ungkap Egi.

"Iya dong, Rara gitu loh." Rara menyombongkan dirinya.

"Kaya nya lo ada bakat terpendam jadi tukang urut, kak." Ledek Aldi.

"Buka praktek urut aja, kak. Lumayan dapet uang." Timpal Salsha.

"Adek laknat kalian, ya?" Damprat Rara.

"Adek ipar? Udah ngizinin saya buat nikah sama kakak kamu kan?"  Tanya Egi pada Aldi.

"Gue masih ragu, kak. Sorry." Ungkap Aldi.

"Oh oke. Saya bakal nunggu kamu setuju. Karena nikah tanpa restu gak bakal baik." Ujar Egi.

"Gue gak nyangka kalo bapak bisa ngomong dengan waras." Salsha menatap tak percaya.

"Jadi kamu selama ini anggap saya gak waras?" Kesal Egi.

"Ya bisa dibilang begitu."

"Sembarangan kamu."

-oOo-

Pertukaran cincin sudah terlaksana. Hanya keluarga yang datang, dan juga sahabat terdekat Salsha dan juga Aldi. Kini mereka berdua tengah terduduk di sofa ruang tamu. Mereka hanya memperhatikan para tamu menikmati hidangan yang disediakan.

Kini mereka nampak serasi dengan Salsha yang kini memakai dress berwarna peach dan rambut nya yang disanggul dengan indah.

"Al? Kita ngapain, ya?" Tanya Salsha dengan polos nya.

"Oh kita? Lagi jualan bakmi buat biaya acara pernikahan kita nanti." Nah kan Aldi juga jadi ikutan ngaco.

"Ck, apaan sih lo." Salsha berdecak kesal.

"Lagian lo nanya nya yang berfaedah dikit kek." Ucap Aldi.

"Terserah gue lah." Acuh Salsha namun tiba-tiba ia merasakan ada yang merayap dikaki nya. Ia pun melirik kearah kaki nya untuk melihat apa yang ada dikaki nya.

Tiba-tiba mata nya membulat disertai teriakan dengan perasaan yang takut karena ada kecoa yang merayap dikaki nya.

"KYAAAA!!! KECOA!! HUWAA GELI BANGET!! GELI GELI!!  TOLONGIN GUE!!" Salsha berteriak kemudian berdiri sambil meloncat-loncat untuk terhempaskan kecoa yang merayap dikaki nya.

"Aduh awas Sal, jat--"

BRUK!

Sangking ketakutan nya dan keinginan yang besar untuk menyingkirkan kecoa Salsha sampai meloncat disertai dengan teriakan nya namun kaki nya tersandung dan jatuh dipangkuan Aldi.

Love Or Hate(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang