Kisah Terakhir

10 0 0
                                    

Aku menatap lirih ke langit
Menatap gelapnya malam bersama rintik hujan yang jatuh
Melihat air tergenang di jalan yang kutatap

Perlahan aku sentuh wajah
Ada air yang jatuh didekat kelopak mata
Aku tersenyum lirih
Sudah berapa lama aku memilih diam
Terlalu lama menyimpan
Sampai mulut memilih bungkam
Dan hari ini itu tumpah tanpa jeda

Perasaan yang hancur tanpa sisa
Seperti hati yang seakan teriris
Aku kecewa pada takdir
Pada setiap insan yang datang menghampiri
Yang datang hanya menawarkan tawa disaat dunia ku sedang menangis tanpa jeda

Aku memilih untuk menjadi orang jahat
Berada diruang dan waktu yang terasa gelap
Sejahat pandangan ku berjalan mengiringi waktu
Aku menjauh
Menjauh pada dunia yang selalu bersandiwara
Bukan kah menjadi jahat tidak selalu salah?

Bukankah sejak dulu aku seolah tidak menginjakkan kaki kebumi?
Bukan aku sudah lama seperti tidak bernyawa?
Hati ku sudah berbatas dalam mengerti dan memahami
Sepertinya aku memilih terluka dan diam diruang dan waktu
Dan menjauh pada setiap insan yang mendekat dan hadir
Bukankah menyapa dan bersikap ramah adalah waktu yang terasa sia-sia?
Tidak usah bertanya dan binggung
Bukankah diriku sesungguhnya adalah orang yang kalian kenali sebagai orang yang jahat dan tidak mempunyai hati?

Palangka Raya, 23 Febuari 2021
22.51 wib



Tentang sebuah KepergianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang