Tentang sebuah Kepergian

Ketidakmungkinan

Tahun ini tahun yang begitu berat untuk seorang aku
Tahun ini aku memilih diam dan menjauh dari keramaian yang biasanya ku lewati
Tidak ada perihal bertemu
Tidak perihal untuk bercanda
Aku memilih diam dan tak menjadi pendengar
Waktu yang cukup lama
Hari-hari ku lewati tanpa kabar dan cerita tentang kamu
Aku masih saja memikirkan tentang bagaimana kamu
Kupikir dengan tidak mendengar kan apapun tentangmu
Aku akan membuatmu menghilang dari hati
Tapi orang lain selalu membuatku mengingatmu
Aku tidak pernah berhenti memikirkanmu
Mimpi tentangmu selalu hadir dengan kejadian menyenangkan dan juga menyedihkan
Perihal tentangmu jadi ketidakmungkinan yang sulit terhapuskan
Aku yang hanya jadi pemimpi sekian lama
Aku yang menyimpan terlalu dalam dihati
Bahkan menciptakan kebahagiaan dan juga kesedihan
Aku tidak pernah menyalahkan ku perihal hati
Itu pilihan ku yang menjatuhkan hati
Aku tidak pernah membenci sosok yang kucintai
Kamu yang bisa mengalahkan egoku
Sudah cukup menempati ruang terdalam, dalam hati seseorang
Aku melewati semuanya tanpa bercerita kepada orang lain tentang hati, beban serta kekacauan yang terjadi di hidupku
Untuk manusia kuat sepertiku
Memendam sendirian adalah caraku mencintai dan tak melukai
Diam adalah membuatku tidak perlu terluka
Bertemu seseorang membuat ku menerima banyak pertanyaan
Tentang hidupku yang sedang mengalami kekacauan
Pertanyaan yang tak ku inginkan ku dengar
Aku bahkan tidak punya pundak untukku bersandar
Bahkan telinga untukku percaya bahwa aku perlu manusia
Seketika aku sadar
Aku hanya seorang diri didunia
Kepercayaan ku dibungkam
Harapan ku disingkirkan
Perhatian tidak ku dapatkan
Mimpiku yang tinggal satupun tidak bisa menjadi nyata
Lantas apa selama ini alasan ku tersenyum dan tertawa disiang hari sampai menjelang malam?
Dan aku menangis di malam hari
Aku juga manusia
Yang perlu pundak untuk bercerita
Perlu telinga untuk mendengar tentang isi hatiku yang hancur
Aku harus bercerita dengan siapa
Mereka yang hanya ingin menjadikan topik orang lain untuk jadi bahan cerita
Lantas pada siapa aku bisa percaya?
Aku pernah mendengar bahwa kita hanya perlu seseorang untuk bisa hidup agar bisa didengar
Sayangnya aku tidak punya
Rumah yang harus nya jadi tempat cerita menjadi tempat yang memilihku bungkam
Sekitarku yang menakutkan, bahkan untuk ku percaya
Hidup dunia memang tidak pernah adil
Yang adil hanya waktu tidak dengan keadaan
Aku yang binggung caranya untuk tersenyum dan tertawa karena memang benar bahagia
Aku bahkan bertanya
Bagaimana caranya?
Apa aku baik-baik saja?
Kadang aku bertanya pada diriku sendiri
Sebenarnya aku hidup untuk apa?
Dan aku harus merasakan apa?

Palangka Raya, 7 Juni 2021
22.27 wib