Hal Terberat

5 0 0
                                    

Aku masih ingat pertama kali
Ketika semuanya berubah menjadi tak ramah

Aku menatap kopi panasku
Kenangan pahit menguap bersama
Kopi panas yang ku seduh
Seseorang pernah berkata padaku
"Kopi dibuat selalu ketika subuh adalah kesukaan papahmu. Saat kepergiaannya pun seperti seseorang masih saja membuat kopi dipagi hari"
Ingatan itu membahagiakan
Tapi menyakitkan untukku

Rupanya itu sebuah ingatan yang baik untuk seseorang,
Aku berusaha lupa
Dikala aku merindukannya
Sekarang,
Aku tak perlu jauh-jauh
Untuk pergi ketempat peristirahatannya
Saat gelap aku sudah berhenti berkunjung

Saat ini,
Kopi yang biasanya ku minum tiap waktu berubah menjadi sebuah ketenangan dan keheningan
Ditemani lagu favoritmu
Rumah ini begitu lucu
Suaraku tak lagi bisa menjadi sebuah sesuatu
Bersuara membunuhku perlahan 
Aku memilih diam
Saat suaraku menjadi sebuah luka yang mengiris hatiku perlahan
Kau tau kenapa?
Karena aku masih terlihat anak kecil dalam raga orang dewasa
Tatapan dan cara rumah ini melukaiku
Tak ada yang percaya padaku sepertimu
Apa kau tau itu menyakitkan?
Hidup dalam kehampaan, seakan dunia kutak tau berakhir seperti apa

Ragamu lah yang dibutuhkan dirumah ini bukanlah sebuah materi
Tapi lelah aku menolak sebuah kenyataan
Bukankah itu tidak akan membuatmu kembali?
Tapi apa mau dikata kopi ini mengingatkan ku akan kepergiaanmu juga yang begitu memberi banyak duka
Aku tidak mengerti rasa hidup seperti ini

Kekuatan yang ku kira mampu menahan bahuku sekarang runtuh
Karena kepergian mu dari hidup anak mu yang kehilangan sayapnya utuh
Meninggalkan ku sebuah mainan anjing yang mampu berjalan membuatku hampir mati
Memohon melihatmu ada disini

Kehilanganmu
Mampu menghancurkan duniaku
Kepergian mu menyisakan luka yang menghapus nya saja seperti membunuhku perlahan

Palangka Raya, 27 Februari 2021
01.39


Tentang sebuah KepergianWhere stories live. Discover now