BAB 4 : Buku Catatan Baru

1.5K 225 8
                                    

Warning! Adegan dewasa! Bukan yang mantap-mantap ya, wkwkwk. Adegan berdarah darah dan kekerasan di awal bab. Harap di skip ke tengah untuk menghindarinya.

Maap baru ngingetin padahal adegan kekerasan dah dari bab sebelumnya ya wkwkwk :')

Selamat menikmati!

****

"PARA KESATRIAKU MATI KARENAMU? APA KAU TIDAK MEMIKIRKAN KELUARGA MEREKA DI RUMAH YANG SEDANG MENUNGGU MEREKA UNTUK PULANG?!?!"

"DASAR KAU MALAIKAT PENCABUT NYAWA!"

Wajah Duke Jade memerah karena amarah. Suaranya menggelegar seperti petir. Aku sudah menduga dia akan marah, tapi aku tidak menyangka dia sebodoh ini. Kuambil kepala salah satu kesatria gadungan itu tanpa merasa jijik lalu melepas topengnya. Aku menatap Duke Jade sebentar, tidak berniat membalas sentakannya. Memang kenapa? Lagipula itu benar bahwa aku dikirim kesini untuk menjadi malaikat pencabut nyawa bagi orang-orang tertentu. Pekerjaan kotor seperti ini pun kulakukan demi melindunginya.

Segera kulempar kepala buntung itu ke balkon. Tepat melewati samping kepala Duke Jade. Hihihi, wajahnya yang pucat pasi merupakan suatu hiburan. Seorang Duke Jade, Iblis hitam dari medan perang, takut?

Kepala buntung itu mengenai sesuatu yang sedang bersembunyi di balkon. Ternyata ada seorang mata-mata yang mendapat bantuan dari "sepertinya" penyihir untuk tidak dapat terlihat. Strike! Ia terhuyung dengan darah yang mengalir dari kedua hidungnya. Tak lupa dengan cipratan kepala temannya yang baru saja kulempar.

Karelio menghampiri orang itu. Dia langsung memukul tengkuknya hingga pria itu pingsan.

"Dia bukan orangku." Ucap Duke Jade.

"Baru sadar?" Tanyaku.

"Gagang pedangnya saja tampak sangat berbeda dari gagang pedang kerajaan ini." Lanjutku.

Karelio tampak mengecek pedang miliknya dengan yang lain. Dia juga baru tahu? Yah maklum saja kalau hanya aku yang sadar karena aku yang mendesain pedang ini untuk Shavia.

"Ck, tidak kusangka ternyata kau sadis juga sebagai seorang wanita." Duke Jade buang muka. Idiih, udah ditolongin bukannya makasih kek malah disewotin.

Karelio membereskan orang itu dengan cara mengikat kedua tangannya. Aku membantu karelio untuk mengikat kedua kaki pria ini. 

BRAK

Pintu ruang kerja Duke Jade dibuka dengan paksa. Huh aku tidak suka kegiatan menyenangkanku diganggu. Sepertinya aku harus menyiapkan ruangan interogasi seperti yang ada di serial kriminal.

"Maafkan kami, Tuan Duke! Kami tidak dapat menjaga istana ini dengan baik! Tolong hukum kami!" Ucap sekelompok prajurit yang memiliki badge pin *Sunstone dan *Indicolite berlutut di depan ruang kerja.

"Maafkan kami, Tuan Duke! Kami tidak dapat menjaga istana ini dengan baik! Tolong hukum kami!" Ucap sekelompok prajurit yang memiliki badge pin *Sunstone dan *Indicolite berlutut di depan ruang kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Note gambar diatas : Badge pin Sunstone.

*Note gambar diatas : Badge pin Sunstone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SL SYNDROME : I Go To Another Dimension To Save The Second Male Lead (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang