BAB 9 : I Am The Main Character

1.2K 191 1
                                    

Romeo duduk bersimpuh di depan meja kerja Raja Eras

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Romeo duduk bersimpuh di depan meja kerja Raja Eras. Tidak lupa kedua tangannya ia angkat tinggi-tinggi ke atas. Sedangkan Raja itu duduk di atas meja kerjanya sambil membawa sebilah rotan tipis untuk menghajar anaknya yang tidak tahu diri.

"Bersujud." Titah Raja Eras. Romeo pun menurut, tampaknya pria yang dari luar terlihat galak itu sangat lemah bila berhadapan dengan ayahnya.

Plak

Raja Eras memukulkan rotannya pada pantat Romeo yang tertutup celana. Romeo memekik tertahan.

"Ampun, Ayah..." Bulir-bulir air matanya berjatuhan. Kedua matanya memerah dan bengkak. Suaranya juga tampak berbeda akibat menangis. Tidak lupa ingus yang menetes ke lantai.

"Ayah tidak pernah mengajarimu untuk salah langkah dalam berbisnis. Apalagi lancang dengan Duke Jade." Wajah Raja Eras tampak seperti singa yang tensi nya sedang naik.

Plak

Romeo masih terus menangis akibat dipukuli oleh Raja Eras. Para butler, maid, dan kesatria yang berada di luar ruangan dapat mendengar tangisan Romeo. Beberapa orang tertawa, dan beberapa orang merasa kasihan.

"Sudah kubilang berkali-kali untuk tidak memutus kerja sama dengan Duke Jade. Memangnya mau ku kutuk kau jadi tambang berlian? Setidaknya kau akan berguna bila kujual." Raja Eras memijit salah satu pelipisnya.

"Katakan padaku, kenapa kau memutus kerja sama dengan Duke Jade?" Tanya Raja Eras pada putranya.

"Ka-karena aku ingin kesatria wanitanya." Lirih Romeo.

"Katakan lebih keras!" Bentak Raja Eras.

"Aku ingin kesatria wanita milik Duke Jade!"

"Aarrghh." Semakin besar amarah Raja Eras, semakin tinggi tekanan darahnya. Wajah Raja Eras berubah menjadi merah, uap muncul dari kedua telinganya, hidungnya kembang kempis bak banteng matador.

"Ampun, Ayah." Ucap Romeo sambil meraung dengan wajah yang penuh ingus dan air mata.

****

Aku adalah Juliet. Juliet Eloise, calon putri mahkota dari kerajaan Egmont. Tinggal menunggu beberapa bulan lagi setelah urusan kerajaan sedikit longgar, aku akan menikah dengan Romeo. Tak kusangka kehidupanku dulu yang serba miskin dan kesusahan, sekarang aku ingin apa saja tinggal buka mulut atau tunjuk sesuatu. 

Menjadi calon putri mahkota memang menyenangkan. Memiliki calon suami idaman di seluruh sudut negeri Egmont. Betapa beruntungnya aku. Hanya satu hal yang membuatku merasa gelisah. Di sisi lain aku juga masih mencintai mantan kekasihku, Duke Jade. Pria itu benar-benar tipeku. Tetapi bila aku menikah dengannya, maka kedudukanku nantinya hanyalah Duchess. 

Tinggi sih, tetapi aku ingin yang tertinggi, aku ingin berada di puncak negeri ini. Nenekku dulu memberi wasiat, bahwa aku harus menjadi yang tertinggi di negeri ini. Bukankah itu berarti aku harus merayap dari bawah untuk menjadi seorang permaisuri di kerajaan Egmont?

SL SYNDROME : I Go To Another Dimension To Save The Second Male Lead (END)Where stories live. Discover now