BAB 18 : The Breakdown

551 62 10
                                    

Ina POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ina POV

Aku tidak tahu sudah berapa lama aku di dalam ruangan ini ditemani oleh lilin yang sesekali diganti oleh ksatria ketika habis. Tanganku terasa kebas, kulihat pergelangan tanganku yang terpasung ternyata lebam. Seseorang masuk ke ruangan. Ketika kulihat di cermin, ternyata itu adalah Romeo.

"Kenapa kau menyekapku?" Tanyaku.

Pria itu datang menghampiriku lalu tersenyum lembut padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu datang menghampiriku lalu tersenyum lembut padaku. Aku hanya menatapnya datar. Salah satu tangannya terulur untuk mengelus pipiku, kemudian menarik daguku untuk melihat ke atas. Ke wajahnya.

"Karena aku menyukaimu, sayang."

Ew, sayang katanya.

"Alasannya?" Lanjutku.

"Aku tahu bahwa kau menyadari jika akulah yang membuat ayahku sakit. Kau juga mengetahui konsep ruangan ini, terutama dengan cermin itu. Dan satu lagi..." Romeo mendekatkan bibirnya pada telingaku

"Kau tangguh." Bisiknya. Dibisik seperti itu olehnya membuat bulu kudukku menjadi merinding disko. Aku menjauhkan kepalaku dari mulutnya. Selain karena merinding, aku juga tidak tahan dengan bau jigongnya.

"Tidak masuk akal." Sahutku.

"Aku menyukaimu karena kau adalah orang pertama yang menyadari kejahatanku." Romeo bersandar pada cermin besar sambil tersenyum padaku.

"Aku tidak sabar untuk menjadikanmu permaisuriku." Ucapnya sambil menutup mulut dan tersipu malu.

"Permaisuri??" Orang ini tidak menyukaiku, dia terobsesi padaku!

"Oh? Apakah kau senang, Lady Meteorrich? Karena akan menikah dengan seorang putra mahkota keraajaan yang tampan, mapan, dan cerdas?" Tanyanya dengan kepercayaan diri yang terbang tinggi menembus langit.

"Kau benar-benar tidak tahu malu, ya?" Aku tidak habis pikir dengan pria gila yang satu ini.

"Tapi apa kau perlu menyakiti Tuan Duke?!"

"Apa kau juga perlu menyakiti ayahmu?!"

"Ahahaha, tentu saja. Karena ayahku pernah bilang jika aku tidak mumpuni untuk menjadi putra mahkota, maka dia akan memberikan tahtanya pada Jade!"

SL SYNDROME : I Go To Another Dimension To Save The Second Male Lead (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang