BAB 10 : Ke Kuil

1.1K 185 6
                                    

Setelah kesehatan Duke Jade memulih, kami -aku, Duke Jade, dan Karelio- kembali bekerja seperti biasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah kesehatan Duke Jade memulih, kami -aku, Duke Jade, dan Karelio- kembali bekerja seperti biasa. Duke Jade dengan dokumen-dokumen pentingnya seperti sedia kala. Namun ada yang berbeda kali ini. Karelio sekarang naik jabatan menjadi asisten Duke Jade. Namun kulihat pekerjaannya seperti sekretaris.

Sedangkan aku? Tentu saja menjadi pengawal tunggal Duke Jade. Dengan begini misiku untuk melindunginya sampai menikah akan lancar.

Ruang kerja Karelio tentu saja menjadi satu dengan ruang kerja Duke Jade. Tidak ada yang berbeda, hanya pekerjaan Karelio saja yang sedikit bertambah.

"Sedikit katamu?!" Karelio mulai melupakan tata kramanya. Mentang-mentang Duke Jade teman masa kecilnya.

"Ini hanya beberapa dari ratusan dokumen yang kubaca setiap hari. Aku masih memberimu secuil karena kau belum ada pengalaman dalam mengurus dokumen." Santai Duke Jade sambil membetulkan letak kacamata bacanya.

Karelio memijit pelipisnya yang terasa pening. Ia mendaratkan bokongnya pada kursi dengan keras. Aku menatap interaksi mereka dengan datar. Sudah sering terjadi dengan hasil akhir Karelio yang menahan amarahnya.

Duke Jade melepas kacamatanya, kemudian bangkit dari tempat duduknya. Inilah tugas baruku. Dengan sigap kuambil jubah Duke Jade dan segera memakaikannya. Karena badanku tergolong (sangat) pendek dan Duke Jade setinggi galah, maka aku berjinjit demi memakaikan jubah padanya.

"Kita ke Kuil Le Monde." Ucapnya singkat. Tanpa babibu, aku dan Karelio mengekor dari belakang. Aku juga berusaha menggelung rambutku yang panjangnya cepat sekali. Maklum, keturunan genetik. Sedikit mengganggu.

"Maaf kalau saya lancang, Tuan Duke. Boleh saya bertanya?" Ucapku sambil mengikutinya dengan sedikit berlari. Sial, kakinya panjang sekali. Aku jadi kelelahan mengikutinya.

"Mengapa anda ingin ke kuil?" Baru ini kali pertama aku mengikutinya ke kuil.

"Aku ingin berdoa."

"Berdoa untuk apa?"

"Aku berdoa agar bisa bertemu dewi." Ucapnya.

Aku menaruh tatapan curiga pada Duke Jade. 2 minggu yang lalu Ia menggodaku untuk tidur satu kamar dengannya dan menginap di rumahku. Ia juga pernah tiba2 minta masuk dan tidur di kamarku. Jangan-jangan... Ah tidak mungkin 'kan, kalau Duke Jade...

"Pria mesum?!" Batinku.

Pikiranku terbang kembali pada pertanyaan mengapa aquaman imitasi itu melemparku kemari. Aku tidak punya petunjuk tentang cerita selanjutnya. Karena di komik diceritakan saat itu Duke Jade meninggal dan Romeo bersama Juliet menikah, memiliki anak-anak yang tampan, cantik, nan lucu. Dan semua orang bahagia selamanya.

"Bahagia mbahmu kiper? Bagaimana dengan Duke Jade? Dasar Via sialan. Kugenjreng juga kepalanya kalau dia masih hidup."

SL SYNDROME : I Go To Another Dimension To Save The Second Male Lead (END)Where stories live. Discover now