BAB 8 : Ben 10 dan Kevin

1.2K 204 3
                                    

Haii teman-temann. Masih ada yg nungguin cerita ini ga sih? Hehehe :')

Dalam 2 minggu ini aku turun 3 kilo karena uas huhuhu. Padahal tiap ngerjakan selalu pake jurus roro jonggrang. Doakan ipk ku semester ini diatas 3.5 ya, sumpah gamau lagi diomelin emak gara2 nilai stabil ato turun (naudzubillah) 😭 wkwkwk

Kaget juga tiba2 sudah 1k readers. Makasih banyak buat yang mau mampir 🥰

Enjoy!!

****

"Jauhkan tanganmu dari pengawalku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jauhkan tanganmu dari pengawalku." Suara rendah itu tampaknya mengagetkan 'babi' milik Romeo.

Dengan kesempatan itu kupegang lengan pria bertudung itu. Sejurus kemudian aku membanting badannya ke depan. Huff, berat juga dia. Makan apa sih?

Romeo ternganga, rahangnya seperti akan terlepas saat itu juga.

"Apa? Mau kubanting juga kau seperti 'babi'mu?" Memang perkataan ini sangat kasar untuk seorang Putra Mahkota. Aku sendiri juga menyesal terlalu emosi sampai berkata seperti ini pada seorang Putra Mahkota.

"Dengar! Mulai saat ini! Kerajaan menganggap Duke Sergei Jade Ardolph, beserta keluarga, pelayan, dan para kesatrianya sebagai pemberontak! Seluruh kerja sama antara kedua belah pihak DIBATALKAN!" Teriak Putra Mahkota dengan mata yang berapi-api.

Seketika itu juga kesatria kerajaan yang bersembunyi langsung keluar dan menunduk. Kecuali orang-orang Duke Jade tentunya. Nampaknya seluruh penghuni mansion Duke Jade tidak menyukai Putra Mahkota juga. Bahkan mereka tampak tidak terkejut dengan deklarasi dadakan dari Putra Mahkota. Sebagian wajahnya tampak lega. Ada apa ini?

Giliran aku yang menganga melihat tingkah laku Putra Mahkota. Ternyata Romeo yang selama ini menjadi objek bucin Shavia rupanya seorang psikopat.

Rombongan kerajaan segera pergi dari mansion Duke Jade. Aku segera mengalihkan perhatianku pada Duke Jade yang sedang dipapah oleh Aimer.

"Tuan, saya akan menyembuhkan anda. Tolong bertahan sebentar." Tanganku gemetar saat menahan luka yang ada di perut Duke Jade. Cairan kental merah dan hangat mulai mengalir di sekitar tanganku.

Pikiranku berkabut. Aku benar-benar tidak dapat berpikir dengan jernih. Duke Jade sedang diobati oleh dokter di kamarnya. Sedangkan aku menunggu di depan pintu kamarnya bersama Aimer.

Aku sampai melupakan fakta bahwa aku adalah seorang minstrel. Bukannya membantu penyembuhan Duke Jade, aku malah wira-wiri di depan pintu kamar.

Dokter Zach keluar dari kamar Duke Jade.

"Bagaimana keadaan Tuan Duke?" Tanyaku..

"Lukanya cukup dalam, Tuan Duke butuh beberapa minggu untuk istirahat total. Beruntung organ vitalnya tidak ikut terluka. Saya sarankan satu orang saja yang menjaga Tuan Duke demi ketenangan lingkungan dimana pasien istirahat. Saya minta maaf. Saya... juga tidak bisa menjamin kapan Tuan Duke akan bangun." Jelas Dokter Zach panjang lebar.

SL SYNDROME : I Go To Another Dimension To Save The Second Male Lead (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang