BAB 16 : Love Me, Won't You?

1.3K 182 11
                                    

Silahkan menikmati musik di multimedia!

*****

Hari ini semua dokumen yang harus dikerjakan Duke Jade sudah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini semua dokumen yang harus dikerjakan Duke Jade sudah selesai. Aku, Duke Jade dan Karelio berkumpul di ruang kerja Duke Jade seperti pengangguran. Mataku fokus pada kobaran api di dalam perapian. Memikirkan berbagai macam rencana antisipasi ketika Romeo nekat menyerang Duke Jade lagi. 

"Aku sangat yakin, bila Raja Egmont mengetahui hal ini, beliau pasti akan marah besar pada Romeo. Apa harusnya ku adukan saja ya anak nakal itu ke ayahnya?" Gumamku.

Aku mengacak kasar rambutku yang sebelumnya sudah digerai rapi oleh Aimer. 

Karelio menghampiriku di depan perapian. "Kenapa kau tampak gusar?" Tanyanya.

"Tidak, hanya tidak habis pikir, bisa bisanya Putra Mahkota berbuat seoerti itu kepada orang kepercayaan ayahnya." Jawabku.

Karelio melempar salah satu kayu yang tidak ikut terbakar ke dalam kobaran api. Api itu langsung melalap habis sang kayu. "Putra Mahkota adalah api di mataku. Penuh dengan iri dengki, kecemburuan, dan obsesi."

Aku mengangguk menyetujui Karelio.

"Mungkin karena dia adalah Keturunan Raja Egmont. Dan Duke Jade adalah sepupu Putra Mahkota Wage." Lanjut Karelio.

Aku sontak menoleh kepada Karelio kemdian menatap Duke Jade yang ternyata sedang tertidur di sofa. "Putra Mahkota Wage adalah sepupu Duke Jade??" Pekikku pelan.

"Kukira kau sudah tahu." Jawab Karelio santai.

"Hei omong-omong, mainkan musik, dong." Pinta karelio.

"Yang seperti apa?"

"Musik yang menceritakan seseorang yang jatuh cinta."

"Hm? Kau agak aneh, kukira kau alergi dengan cinta."

"Oh iya jangan mainkan sekarang."

"Hah? Kau semakin aneh."

"Mainkan saja saat festival musim dingin dua pekan kdepan di ibukota Egmont."

"Banyak maunya ya kau, kau tau kan kalau ibukota Egmont jauh sekali?"

"Saat itu Duke Jade akan hadir disana. Dia selalu hadir disana demi bertemu Lady Eloise."

"Lady Eloise lagi rupanya..."

Aku jadi ingat, tentang Duke Jade yang memintaku untuk diajari bermain alat musik. Mungkin ini adalah kesempatan untuk memenuhi janjiku.

🌼🌼🌼

"Tapi Tuan Duke tidak akan bermain gitar pada festival musim dingin." Kini aku dan Duke Jade sedang berada di gazebo taman dari kediaman Duke Jade.

"Apa-apaan itu? Aku ingin bermain gitar saat tampil!" Duke Jade menyedekapkan kedua tangannya di depan dada.

"Tidak bisa Tuan Duke, waktunya hanya dua minggu. Saya saja butuh setengah tahun untuk lancar bermain gitar."

SL SYNDROME : I Go To Another Dimension To Save The Second Male Lead (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang