BAB 19 : Departure (END)

465 51 13
                                    

Maaf hiatus lama, hiks

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maaf hiatus lama, hiks.

*****

Aku berjalan dengan anggun diiringi musik dengan memegang mic portable. 

"Aku sedang patah hati dan seluruh dunia harus tahu bahwa pria pujaanku menikah dengan wanita lain. Aku hancur." Begitulah isi kepalaku saat berada di atas panggung. Alay memang, tapi memang begitulah kalau kau sedang patah hati dan merasa hampir gila. 

Andai aku bisa
Menjadi seperti yang kau minta
Ku jadi juwita
Kala cinta menggoda

Para tamu menghentikan aktivitasnya masing-masing dan mulai tertarik padaku yang diatas panggung. Orang yang sedang berbahagia akan mendengarkan musik, tetapi orang yang sedang bersedih akan mendengarkan lirik.

Mengapa sabda alam belum jua satukan kisah
Kita bersama

Cintaku bertepuk
Harap yang tak ada
Rintihan nada asmara

Aku mengamati ekspresi para tamu. Beberapa wanita bangsawan mulai berekspresi sedih. Berhasil, sedikit lagi aku mencuri hati para tamu. Para tamu terdiam sembari menelaah liriknya. Ada beberapa yang menganggukkan kecil kepala mereka mengikuti irama.

Yang kumau kau untukku, meskipun kau tak rindu
Engkau aku suka

Para tamu bangsawan sungguh menikmati nyanyianku. Tidak jarnag dari mereka yang ikut berdansa. Ternyata mereka semua sedang berbahagia. Dunia akan tetap berputar meskipun aku merasa hancur. 

Kulirik pada Romeo yang berada di salah satu bangku, kilatan matanya seakan seperti penjahat. Padahal ya memang. Sedangkan Duke Jade menatapku sendu.

Tetaplah tersenyum dan bertindaklah seperti penyanyi profesional walau hatimu tercabik-cabik hingga getir, duniamu terbelah, atau kebahagiaanmu direnggut.

Phillbert -sepupu Duke Jade- melihatku tersenyum seakan menguatkanku dan mengacungkan dua jempolnya tinggi-tinggi untukku. Aku balas tersenyum.

Laguku diakhiri dengan curtsy dan tepukan tangan meriah dari para tamu undangan. Bahkan ada yang bersiul. Aku balas melambaikan tangan dan tersenyum sambil melambaikan tangan saat turun dari panggung. Segera aku pergi ke belakang gereja dan terduduk sambil menumpahkan segala air mata di bawah pohon randu.

Hilang sudah separuh dari diriku. Aku kehilangan pujaan hatiku. Aku bahkan rela mati demi dirinya. Tetapi Ia bahkan tak mampu menolak apapun yang dijejalkan kepadanya. Akupun tak mampu menolak misi yang diberukan padaku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SL SYNDROME : I Go To Another Dimension To Save The Second Male Lead (END)Where stories live. Discover now