BAB 15 : Dia Untuk Aku

1.1K 167 2
                                    

Ina POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ina POV

Aku terbangun di kamar milik Duke Jade. Kedua kakiku mati rasa, padahal hanya tersayat salah satunya. Aku terduduk sembari memikirkan apa yang harus kulakukan kedepannya.

Apakah aku lumpuh permanen? Berapa lama waktu berlalu sejak aku pingsan? Pasti sudah lama sekali karena kerongkonganku terasa sangat kering, suaraku tidak keluar, dan perutku berbunyi terus. Aku pasti membuat mereka semua khawatir.

Berdiri masih terasa sedikit sulit. Telapak kakiku terasa ditusuk jarum saat melangkah.

Bruk!

Tidak kusangka berjalan 2 langkah menghabiskan banyak tenaga.

"Lady Meteorrich sudah bangun!" Teriak seorang maid yang ternyata sudah membuka pintu.

Duke Jade berlari ke kamar dan membopongku untuk naik ke atas kasur lagi. Kemudian Ia duduk di tepi ranjang.

"Aku pasti merepotkan Tuan Duke, ya?" Ucapku sedih.

"Tidak, kau terluka selama menjagaku."

"Selama ini Tuan Duke tidur dimana?"

"Aku tidur-"

"Sekarang tanggal berapa?"

"Tanggal-"

"Tampaknya berbulan-bulan telah ku lalui. Aku pasti sudah tertidur sangat lama karena lapar sekali." Aku memijat pelipisku. Yes! Duke Jade pasti akan memanjakanku setelah ini.

"..." Namun hanya hening yang kudapat darinya.

"Tuan Duke?"

"Maaf, Lady. Sebenarnya, anda pingsan baru tadi malam..." Ucap maid yang tadi.

Giliran aku yang bergabung dengan keheningan. Kutarik selimut dan menenggelamkan seluruh tubuhku di dalamnya.

"Tolong kubur saya sekarang juga di taman belakang."

Tawa Duke Jade terdengar menggelegar di penjuru ruangan. Maid dan butler yang lewat sampai mengingip. Sial aku malu sekali.

"Jangan tertawa!" Aku memukul bahunya yang keras seperti kayu. Aw, sakit juga tangan gue sist.

"Iya-iya, hahahaha." Tawanya tidak kunjung berhenti ketika melihat wajahku yang kutekuk.

Curang, dia tertawa saja aku jatuh cinta.

🌼🌼🌼

Tiga hari berlalu, aku sudah bisa berjalan dengan normal lagi. Tabib yang mengobatiku juga terheran-heran karena racun yang mengalir di tubuhku kemarin adalah racun yang mematikan.

Aku juga sudah kembali ke rumahku lagi, untung saja ada Aimer. Tahu saja Duke Jade kalau aku tidak suka bebersih rumah. Apakah karena itu dia memberikanku seorang butler baik hati seperti Aimer? Ah susah sekali menjadi wanita cantik.

SL SYNDROME : I Go To Another Dimension To Save The Second Male Lead (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang