Chapter 12

38.2K 1.5K 20
                                    

Tasya terbangun dan menatap Axel yang ternyata masih tidur disampingnya sambil tangan Axel melingkar diperutnya, Tasya menatap jam weker ternyata masih pukul 5 pagi, kebiasaan bangun sepagi itu. Dengan perlahan Tasya memindahkan tangan Axel dari perutnya agar tidak membangunkan Axel, bukannya terlepas Axel semakin mengeratkan tangannya dan semakin merapatkan tubuh Tasya sampai lengan Tasya merasakan betapa kerasnya dada Axel membuat Tasya menahan nafasnya.

Sepertinya Axel terbangun.

"Mau kemana?"

Seperti dugaan Tasya, Axel terbangun.

Dengan gugup Tasya membalas ucapan Axel yang serak. "Aku ingin kekamar mandi."

Mendengar itu dari mulut Tasya Axel membuka matanya dan menatap Tasya dengan keadaan masih ngantuk.

"10 menit kembali lagi kesini." Ucap Axel kembali menutup matanya tapi tidak melepaskan tangannya diperut Tasya.

Tasya mengerutkan dahinya. "T-tapi aku harus kedapur untuk menyiapkan makanan."

"Itu sudah tugas maid yang mengerjakannya. Kamu hanya perlu kembali kesini setelah dari kamar mandi." Tajam Axel tapi tetap juga menutup matanya.

Dari pada dirinya terkena macan jantan yang mengamuk, lebih baik dirinya mengikuti apa kata macan jantan itu.

"Baiklah, sekarang lepaskan. Aku ingin kekamar mandi." Ucap Tasya pasrah saja.

Kalau ada Rick, mungkin dirinya tidur dengan tenang dan sendirian tanpa ada Axel. Kenapa waktu sebulan cukup lama baginya. Tasya ingin Rick pulang dengan cepat membuat dirinya sedikit tenang.

Setelah merasa Axel melepaskan tangannya dari perutnya, Tasya langsung bangkit dan turun dari ranjang mengambil ikat rambutnya yang ada dimeja nakas lalu menuju kamar mandi sambil mengikat rambutnya cepol keatas.

Masuk dikamar mandi, Tasya menatap dirinya dicermin, sangat mengesankan. Lehernya penuh jejak Axel lusa lalu, ada yang mulai memudar, ada yang masih terlihat terang. Tasya menghembuskan nafasnya kasar lalu membasuh wajah terlebih dahulu sebelum mandi membersihkan dirinya.

Keluar dari kamar mandi dengan keadaan tubuh yang segar serta memakai baju rumahan dan training beberapa menit setelah membersihkan tubuhnya, Tasya menatap Axel yang masih tidur dikasur dengan tenang. Tasya mendesah pelan kenapa dirinya bisa bertemu Axel dan malah membuat jantungnya berdetak kencang. Axel yang membuatnya takut juga bersamaan membuatnya bingung dengan hatinya.

"Kenapa kamu diam disitu?"

Tasya tersentak mendengar suara Axel yang tiba-tiba, lalu menatap Axel yang menghadap dirinya dan menatapnya.

"Ehh, aku... Aku--"

"Cepat kesini." Potong Axel.

Dengan cepat Tasya berjalan mendekati ranjang, lalu berbaring kembali disamping Axel dan langsung tubuhnya direngkuh Axel erat membuat jantung Tasya kembali berdetak kencang.

Sedangkan Axel menghirup dengan rakus aroma Tasya yang sangat memabukkan untuknya. Aroma yang selalu Axel sangat sukai apa lagi bibir manis Tasya yang selalu membuatnya candu sampai terus ingin melahapnya hingga bengkak.

"Axel. Aku ingin belajar bela diri." Ucap Tasya dengan ragu. Entah kenapa dia ingin belajar bela diri, mungkin ingin melindungi diri dari serangan Axel.

"Kenapa? Kamu ingin kabur dariku kalau kamu bisa bela diri?" Tanya Axel dengan suara serak, namun hidungnya masih menelusuri lekukan leher Tasya membuat Tasya geli sendiri.

"Meskipun aku bisa bela diri atau tidak, kamu juga akan menemukanku kalau aku kabur. Jadi itu sia-sia." Ucap Tasya memutar bola matanya malas.

"Hm benar juga. Baiklah, aku akan mengajarimu nanti." Ucap Axel membuat Tasya berbinar.

Step Brother's Obsession (COMPLETED)Where stories live. Discover now